JAKARTA - Singapore International Foundation (SIF), dalam kemitraan dengan Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Jakarta dan Layanan Kesehatan Singapura (SingHealth), meluncurkan proyek pelatihan empat tahun di Jakarta. Program ini berupa pemberian pelatihan ke puluhan pengajar untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Nantinya, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus di Jakarta.
Proyek ini merupakan tindak lanjut dari keberhasilan pelatihan Special Education (SPED) serupa yang dilakukan di Medan pada 2013-2015. Dalam kemitraan dengan sekolah kebutuhan khusus Yayasan Abdi Kasih, lebih dari 100 guru SPED dilatih untuk menerapkan strategi terapi kerja dan wicara dalam mengelola ruang kelas mereka, mengangkat kehidupan anak-anak dengan kebutuhan khusus di Medan.
Selama empat tahun ke depan, tim Singapore International Volunteers (SIV), yang terdiri dari terapis okupasi dari KK Women and Children's Hospital (KKH), akan melatih 50 praktisi SPED dari YPAC Jakarta. Bersama-sama, mereka akan berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam terapi okupasi.
Di antara kumpulan peserta pelatihan, tim inti yang terdiri dari 20 pelatih utama akan menerima pelatihan tambahan untuk membagikan pengetahuan mereka kepada orang lain di lapangan. Ini akan meningkatkan dampak keseluruhan proyek untuk memberi manfaat bagi masyarakat yang lebih luas di seluruh Jakarta. Lembaga SPED lain yang berpartisipasi di Jakarta termasuk Yayasan Sayap Ibu Bintaro, Yayasan Ilmu Padi, Yayasan Tri Asih, Sekolah Khusus Kevala, dan Klinik Permataku Bintaro.
Peserta pelatihan SPED Indonesia akan menjalani empat komponen pelatihan keterampilan klinis yang mencakup kunjungan studi ke Singapura untuk pelatih kepala terpilih; pengembangan dan peningkatan alat dan strategi manajemen; berbagi profesional melalui simposium; dan pendidikan publik untuk pasien dan pengasuh mereka untuk meningkatkan kesadaran akan persyaratan perawatan pasien.
Pada akhir proyek, peserta akan dididik untuk memahami dan melaksanakan strategi manajemen perilaku dasar untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, seperti autisme dan cerebral palsy. Ini termasuk mencocokkan tonggak perkembangan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh penerima manfaat.