Kami hanya mendengar polisi menyisir, di parkiran belakang. Mereka melihat kami kemudian berteriak 'Get into the house!' Saya menghubungi supervisor dan KBRI. Di dalam rumah kami saling menguatkan.
Sekitar lima jam kami ada di rumah warga tersebut. Dia pria pensiunan dokter mata berusia 60-an tahun.
Selama sembunyi di rumah itu, tuan rumahnya menyalakan televisi. Kami melihat laporan berita. Wah sudah.
Memang terguncang karena teringat ada kerabat, keluarga yang jadi korban, Ada yang meninggal di dalam. Kami coba saling support.
Sekitar jam 19.00 baru kami dievakuasi sama polisi. Saya diantarkan ke rumah, sampai di rumah jam 19.30."
(Fakhri Rezy)