"Yang bersangkutan memang bunuh diri karena mungkin memang tidak bisa melakukan perlawanan yang dalam (kepada aparat)," ucap Dedi.
Dedi menuturkan, terduga teroris wanita biasanya memiliki militansi yang lebih tinggi. Mereka rela meninggalkan keluarga, mengorbankan harta, bahkan nyawanya untuk aksi yang mereka sebut sebagai jihad.
"Jadi mereka itu keinginannya memang sesegera mungkin mati syahid masuk surga keyakinannya. Keinginan itu sangat besar. Sama seperti di Sibolga (istri Husain alias Abu Hamzah yang memilih meledakkan diri saat dikepung Densus 88 di rumahnya)," kata Dedi.
Sebelumnya diberitakan, Ketua RW 2, Dusun Desan Wetan, Desa Joton, Jogonalan, Klaten, Mujiono bersama ketua RT setempat ikut menjadi saksi yang melihat kondisi YW setelah meninggal. Namun saat itu oleh polisi mereka diberitahukan penyebab tewasnya YW karena sakit lambung, bukan karena bunuh diri.
(Qur'anul Hidayat)