NEW YORK – Seorang pendukung Donald Trump mengaku telah mengirim 16 paket bom kepada sejumlah orang yang berbeda pendapat dengan Presiden Amerika Serikat saat ini, mulai dari Barack Obama hingga bintang film Robert De Niro.
Cesar Sayoc (57) mengirim paket bom yang dirancang agar terlihat seperti bom pipa. Bom itu terdiri dari pipa plastik yang diisi dengan mesiu pupuk, jam digital dan kabel.
Sayoc mengirim paket bom kepada Barack Obama, Hillary Clinton, Senator AS Cory Booker dan Kamala Harris, investor miliarder dan donor Demokrat George Soros, mantan direktur CIA John Brennan, aktor Robert DeNiro dan redaksi berita CNN.
Sayoc adalah mantan penari telanjang, seorang pengantar pizza paruh waktu dan pekerja toko bahan makanan. Ia ditangkap pada Oktober setelah buron selama empat hari.
Ia tinggal di sebuah van putih yang ditempeli stiker pro-Trump, slogan "CNN SUCKS (payah-red)” dan gambar-gambar para pemimpin Demokrat dengan rambut yang dicat merah di wajah mereka.
Baca: Cegah Investigasi Kejahatan Perang di Afghanistan, AS Cabut Visa Penyelidik ICC
Baca: Bos Mafia di New York Tewas Diberondong Peluru
Semua target yang dimaksudkannya adalah politisi Demokrat terkemuka atau pengkritik Trump.
Sayoc berasal Brooklyn, New York dan pendukung Partai Republik. Ia mengecam Partai Demokrat, Muslim dan liberal melalui Facebook dan Twitter.
Dia sebelumnya telah ditangkap beberapa kali karena kekerasan dalam rumah tangga, pencurian dan tuduhan lainnya, termasuk mengancam akan mengebom perusahaan listrik karena kesal saat kesal soal tagihan.
Sayoc berbicara di hadapan Hakim Distrik AS Jed Rakoff di pengadilan federal Manhattan, dengan suara pelan dan gemetar.
Setelah menceritakan apa yang dia lakukan, dia menangis selama beberapa detik
"Saya tahu bahwa tindakan ini salah dan saya sangat menyesal," kata dia mengutip CNN via Mirror, Jumat (22/3/2019).
Ketika hakim bertanya kepada Sayoc apakah dia bermaksud agar perangkat itu meledak, atau untuk membunuh atau melukai orang, Sayoc mengatakan tidak.
Namun, dia mengakui bahwa dia tahu ada risiko bom itu meledak.
Semua perangkat berhasil diamankan sebelum mencapai target, dan tidak ada yang meledak.
Sayoc terancam hukuman penjara seumur hidup.
(Rachmat Fahzry)