BOJONEGORO - Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menyatakan, maraknya hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian yang mewarnai kontestasi politik beberapa bulan terakhir telah mengakibatkan masyarakat terbelah, dan mulai timbul rasa saling tidak percaya di tengah masyarakat.
"Maraknya hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian yang mewarnai kontestasi politik dalam beberapa bulan terakhir, khususnya di media sosial, serta isu akan terjadi kerusuhan dan intimidasi dari kelompok tertentu pada Pemilu 2019 ini, sangat meresahkan. Jika dibiarkan terus berlangsung, maka akan merusak tatanan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," tegas Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, usai Apel Kebangsaan Satu Janji Satu Negeri, di Alun-alun Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (24/3/2019).
Di depan ribuan anggota Banser yang mengikuti apel, Yaqut mengajak masyarakat Indonesia memerangi hoaks, fitnah dan ujaran kebencian dan menciptakan kesejukan di sisa 24 hari jelang pemungutan suara Pemilu 2019.
GP Ansor, lanjut dia, meminta masyarakat tidak mempercayai isu akan adanya kerusuhan menjelang, saat dan paska Pemilu 2019, dan tidak perlu khawatir akan adanya intimidasi dari kelompok tertentu.
"GP Ansor mendorong sekaligus percaya Polri dibantu TNI bertindak profesional dalam menjamin stabilitas politik dan keamanan Pemilu 2019. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak perlu ragu atau takut menggunakan hak pilih mereka pada 17 April 2019 mendatang," tandas Gus Yaqut, sapaan akrabnya.