Busyro juga mengajak para santri untuk meneladani Rasulullah yang terus bekerja dan giat bekerja, serta menyisihkan waktu paginya untuk merawat ayam, sehingga mendapat manfaat dari ternaknya.
“Bagi para santri yang sudah berhasil beternak ayam, pemasaran telur nantinya tidak perlu dikawatirkan mengingat telur masih dibutuhkan di Kota Sumenep, yang selama ini di supplai dari luar kota” tegas Busro.
Santri Tani Milenial merupakan upaya pemerintah terhadap anak muda agar memiliki kemampuan usaha bertani maupun beternak sehingga mampu menumbuhkan perekonomian bangsa. Busyro berharap para santri mampu menguasai teknologi dan menghadapi era digital dengan optimis dan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh.
Untuk mendukung kegiatan tersebut Kementan juga memberikan bahan praktek mandiri berupa masing-masing 500 ekor ayam, 1000 Kg pakan ayam untuk masa dua bulan, serta vaksin atau obat dan vitamin. Khusus untuk Kabupaten Sumenep bantuan yang disalurkan hari ini adalah 6.500 ekor ayam, 13 ton pakan ayam, dan 13 paket vaksin atau obat hewan.
Di berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan Santri Tani Milenial merupakan program pemerintah dalam memperkenalkan dunia pertanian dan sejumlah alsintan, agar mereka andal di masyarakat.