Kementan Kembangkan Potensi Pertanian Sumenep Lewat Santri Tani Milenial
SUMENEP - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong peran anak milenial dalam pembangunan pertanian Indonesia, salah satu strategi yang ditempuh adalah program Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM). Program ini dimaksud untuk mendorong santri dan generasi milenial yang berbasis di pondok-pondok pesantren untuk aktif dan berkontribusi di bidang pertanian.
Untuk mentransformasi pengetahuan terutama dalam hal teknologi pertanian, Kementan mengadakan bimbingan teknis peningkatan kompetensi KSTM secara serentak di empat kabupaten di wilayah Madura. Kegiatan ini akan menjangkau 40 KSTM yang berjumlah 400 santri tani milenial.
Bupati Sumenep Busyro Karim mengapresiasi semangat para santri untuk terjun dan ikut membangun pertanian Indonesia. Sebanyak 13 KSTM atau 130 santri tani milenial dari pesantren di wilayah Sumenep telah siap berpartisipasi menjadi bagian dari kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua hari ini, 27-28 Maret 2019.
"Ini adalah awal dari total 44 pondok pesantren yang akan dilatih menjadi KSTM. Saya berharap para santri fokus untuk meningkatkan keterampilan pemeliharaan ayam dan mampu menghadapi tantangan era digital", jelas Busyro saat membuka Bimtek KSTM di Pondok Pesantren Mahasinul Akhlaq, Desa Ketawang Larangan, Kecamatan Gading, Sumenep, Jawa Timur.
