Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Guru Madrasah di Indramayu Tinggal di Gubuk Reot Terbuat dari Barang Bekas

Toiskandar , Jurnalis-Jum'at, 29 Maret 2019 |12:02 WIB
Guru Madrasah di Indramayu Tinggal di Gubuk Reot Terbuat dari Barang Bekas
(Foto: Toiskandar)
A
A
A

INDRAMAYU - Kehidupan seorang guru madrasah dan keluarganya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat sungguh memprihatinkan. Mereka tinggal di dalam gubuk reot yang terbuat dari barang-barang bekas, berukuran 4 kali 3 meter dengan tinggi tidak lebih dari 2 meter.

Di gubuk tak layak huni itulah Karita dan istrinya, Nurjanah dan dua anak mereka berlindung dari terik matahari dan hujan. Mereka adalah warga Desa Luwi Gede, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Saat ditemui wartawan, Karita terlihat sibuk mengerjakan kerja sampinganya sebagai tukang jahit.

Sejak satu tahun enam bulan terakhir, Karita yang berpofesi sebagai guru di madrasah dan musala ini tinggal di dalam gubuk reot. Sebagai guru ngaji dengan penghasilan tak menentu, Karita hanya mampu mencari terpal bekas di tempat sampah untuk dijadikan atap dan dinding gubuk.

(Baca juga: Demi Bersekolah, 24 Pelajar Menginap di Gubuk Reot Berlantai Tanah)

Gubuk itu dibangun di atas tanah salah seorang warga yang merasa iba dengan kondisi yang dialami Karita.

(Foto: Toiskandar)

Selain tinggal di gubuk yang tidak layak huni, untuk memenuhi kebutuhan mandi dan kebutuhan mencucinya, mereka sekeluarga harus menggunakan air keruh dari lubang di belakang gubuk yang dibuat sendiri.

Karita merupakan salah satu potret carut marutnya program pemerintah yang kurang tepat sasaran. Karita tak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah yang selayaknya diterimanya. Sementara di sisi lain, warga dengan tingkat perekonomian jauh di atas Karita banyak menerima bantuan dari pemerintah.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement