"Sebab memberantas korupsi tidak bisa dilakukan dengan retorika. Pak Prabowo mengulang-ulang (di debat, red) soal permasalahan korupsi. Tapi rakyat tidak lupa bagaimana Pak Prabowo dengan kewenangannya tidak mampu menertibkan korupsi sehingga Gerindra tercatat sebagai partai dengan caleg yang punya masalah korupsi cukup banyak," beber Hasto.
Dengan begitu, Hasto menegaskan bahwa Dilan sebenarnya penegasan komirmen Jokowi antikorupsi dengan cara sistemik memanfaatkan teknologi digital. Dengan membangun organisasi yang menerapkan teknologi informasi, serta membangun mal pelayanan publik.
"Itu yang dilakukan Pak Jokowi. Pak Prabowo tampak kering dalam pengalaman sehingga yang diungkap adalah masa lalu yang tak jauh beda dengan pernyataannya pada 2009. Persoalan sudah masuk dalam memori yang terdalam Pak Prabowo, tanpa solusi bagi masa depan bangsa," kata Hasto.
(Hantoro)