Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bandara Matiga di Tripoli Libya Dibom

Khafid Mardiyansyah , Jurnalis-Senin, 08 April 2019 |21:38 WIB
Bandara Matiga di Tripoli Libya Dibom
Foto: Ist
A
A
A

TRIPOLI - Sebuah pesawat perang menyerang Bandara Matiga di Tripoli, Libya yang tengah beroperasi, Senin (8/4/2019) ketika pasukan timur yang maju di ibukota Libya mengabaikan permintaan global untuk gencatan senjata dalam siklus perang terbaru sejak Muammar Gaddafi jatuh pada tahun 2011.

Sepeti dikutip Reuters, pertempuran itu disebut sebagai ancaman untuk pasokan minyak, migrasi bahan bakar ke Eropa, dan menghancurkan rencana AS yang akan menyelenggarakan Pemilu, untuk mengakhiri persaingan antara administrasi paralel di timur dan barat.

Pasukan Nasional Libya (LNA) timur Khalifa Haftar - seorang mantan jenderal di pasukan Gaddafi - mengatakan 19 tentaranya telah tewas dalam beberapa hari terakhir ketika mereka mendekati pemerintah yang diakui secara internasional di Tripoli.

Seorang juru bicara Kementerian Kesehatan yang berbasis di Tripoli mengatakan pertempuran di selatan ibukota telah menewaskan sedikitnya 25 orang, termasuk pejuang dan warga sipil, dan melukai 80 lainnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, 2.800 orang telah terlantar akibat bentrokan dan banyak lagi yang bisa melarikan diri, meskipun beberapa di antaranya terperangkap.

"PBB terus menyerukan gencatan senjata kemanusiaan sementara untuk memungkinkan penyediaan layanan darurat dan perjalanan sukarela warga sipil, termasuk mereka yang terluka, dari daerah konflik," katanya dalam sebuah pernyataan.

Tapi itu sepertinya imbauan itu masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Bandara Matiga, di pinggiran timur Libya dibom, dan seorang warga mengkonfirmasi serangan itu. Tidak ada detail lebih lanjut tersedia segera.

LNA Haftar, yang mendukung pemerintah timur di Benghazi, mengambil selatan kaya minyak Libya awal tahun ini sebelum maju cepat melalui daerah gurun yang sebagian besar tidak berpenghuni menuju ibukota pesisir.

Namun, merebut Tripoli adalah tantangan yang jauh lebih besar bagi LNA. Ini telah melakukan serangan udara di selatan kota karena berusaha untuk maju di sepanjang jalan menuju pusat dari bekas bandara internasional yang tidak digunakan.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement