KHARTOUM - Pemimpin dewan militer Sudan mengundurkan diri di tengah gelombang demonstrasi, sehari setelah memimpin kudeta militer terhadap Presiden Omar al-Bashir. Menteri Pertahanan Sudan, Awad Ibn Auf mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri melalui siaran televisi dan menunjuk Letnan Jenderal Abdel Fattah Abdelrahman Burhan sebagai penggantinya.
Pengunduran diri Ibn Auf diumumkan setelah para demonstran menolak meninggalkan jalan-jalan Ibu Kota Khartoum karena menganggap sang pemimpin kudeta terlalu dekat dengan Presiden Bashir. Demikian diwartakan BBC, Sabtu (13/4/2019).
BACA JUGA: Dikudeta, Presiden Sudan Omar Al Bashir Dilaporkan Ditempatkan dalam Tahanan Rumah
Lengsernya Bashir terjadi setelah demonstrasi massal sejak Desember tahun lalu karena kenaikan harga barang yang parah. Para demonstran menuntut pengunduran diri presiden yang telah lebih dari 30 tahun berkuasa di Sudan itu.
Setelah kudeta, angkatan bersenjata Sudan mengatakan bahwa militer akan mengambil alih kekuasaan di negara Afrika utara itu selama dua tahun sebelum diikuti dengan pemilihan umum.
Ibn Auf adalah kepala intelijen militer selama konflik Darfur pada 2000-an. Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi kepadanya pada 2007.
Asosiasi Profesional Sudan, yang telah mempelopori demonstrasi, mengatakan bahwa keputusan Ibn Auf untuk mundur adalah "kemenangan" bagi para demonstran. Mereka menuntut transisi ke pemerintahan sipil sebelum membubarkan demonstrasi dan kembali ke rumah.