MANILA – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mencela dan mengancam akan mengumumkan perang atas kegagalan Kanada mengambil tindakan terhadap limbah yang dibuang secara ilegal ke negara Asia Tenggara itu lima tahun lalu. Isu tersebut telah berkembang menjadi sebuah sengketa diplomatik antara kedua negara.
"Untuk sampah Kanada, saya ingin sebuah kapal disiapkan," kata Duterte pada Senin sebagaimana dilansir BBC, Rabu (24/4/2019). “Mereka (Kanada) lebih baik menarik benda itu atau saya akan berlayar ke Kanada dan membuang sampah mereka di sana.”
"Ayo melawan Kanada. Saya akan mendeklarasikan perang melawan mereka."
Komentarnya tersebut berhubungan dengan peti kemas yang dikirim ke Ibu Kota, Manila, oleh sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Kanada dan para penerima barang yang berbasis di Filipina.
Manila mengatakan kontainer, yang tiba di Manila International Container Port, diberi label palsu sebagai kontainer berisi plastik yang dimaksudkan untuk didaur ulang, padahal sebenarnya diisi dengan berton-ton limbah rumah tangga.
Sebuah inspeksi menemukan bahwa beberapa kontainer berisi botol plastik dan tas, sampah rumah tangga, dan popok dewasa.
Pemeriksaan lain terhadap kontainer yang tersisa pada 2015 menemukan kontainer-kontainer itu berisi sampah kota yang tidak berbahaya, termasuk sampah rumah tangga dan jalan.