JAKARTA – Di tengah serbuan internet, media sosial dan aplikasi luar yang memiliki kelengkapan konten dan teknologi. Radio justru harus kembali ke jati dirinya sebagai media dengan rasa dan kekayaan lokal.
Radio masih dibutuhkan tapi siarannya harus mencerminkan kebutuhan masyarakat pendengarnya agar tidak ditinggal pergi. Demikian disampaikan Ketua Dewan Pers, Stanley Yoseph Adi Prasetyo dalam sambutannya di pembukaan Munas XV PRSSNI di Hotel El Royale, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Baca Juga: Munas PRSSNI Bahas Tantangan Radio di Era Digital
Menurut Stanley, kekuatan konten lokal adalah keunikan sekaligus kekuatan radio yang sekarang mulai dilupakan pengelola radio.
"Radio itu lokal, tapi pengalaman saya ke beberapa daerah di kawasan barat, tengah, hingga ujung timur, saya dengarkan radionya, isinya, cara ngomongnya lo gue juga, sama persis dengan Jakarta. Kalau begini, di mana lokalitasnya?” ungkap Stanley.