"Ini mah udah dari dulu, orang tua kami pun melakukan hal yang sama. Intinya mah untuk saling meminta maaf sebelum masuk bulan puasa," kata Darwin, Ketua RW di Baros Utama.
Tak kalah menarik lainnya, ada tradisi lain yakni mandi bersama. Meski sudah jarang ditemui tradisi ini, namun beberapa wilayah di perkotaan seperti wilayah Priangan Jabar, beberapa warganya masih melakukan kegiatan tersebut.
"Konsepnya untuk mensucikan diri, para warga mandi bersama di kali, bersama mencukur dengan nilai budaya untuk mensucikan diri, dalam menyambut bulan suci," ungkap Mega.
Tradisi lain masyarakat Sunda yakni nadran atau yang lazim disebut ziarah kubur. Nadran tak jarang dihubungkan dengan sejumlah mitos, seperti ruh yang makamnya diziarahi akan ikut pulang, berkumpul bersama dengan keluarga saat Ramadan. Mereka baru kembali saat malam Syawal, saat umat Islam merayakan Idul Fitri.
(Awaludin)