Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kaderisasi Perempuan di Partai Politik Harus Dilandasi Ilmu dan Wawasan

Achmad Fardiansyah , Jurnalis-Sabtu, 04 Mei 2019 |20:53 WIB
Kaderisasi Perempuan di Partai Politik Harus Dilandasi Ilmu dan Wawasan
A
A
A

JAKARTA - Peran perempuan dalam panggung politik di Indonesia harus terus didorong. Pemerintah sendiri sudah menetapkan bahwa dalam kepengurusan suatu Partai Politik, harus ada minimal 30% kehadiran perempuan. Namun, peran perempuan harus tetap dibekali dengan ilmu dan wawasan.

Hal tersebut dilandasi oleh banyaknya kader perempuan di partai politik yang hanya ikut dalam kepengurusan namun, hanya untuk memenuhi kuota yang ditetapkan pemerintah. Untuk itu, rekrutmen kader perempuan di partai politik harusnya diperkuat.

Ketua Umum Perempuan Jenggala, Vicky W Kartiwa mengatakan, mencermati dinamika peran perempuan dalam panggung politik Indonesia, pihaknya merasa terpanggil untuk turut mendorong peran aktifnya. Yakni, dengan menggelar diskusi peran politik kalangan perempuan.

"Tema yang kami usung adalah Politik Itu Cantik, Saatnya Perempuan Unjuk Diri Dalam Berpolitik. Ini diharapkan menjadi pembelajaran bagaimana perempuan harus mampu dan mau terjun ke panggung politik. Namun, tentu bukan sekadar keberanian tetapi juga harus dibekali dengan wawasan dan keilmuan yang cukup," kata Vicky, Sabtu (4/5/2019).

Menurut Vicky, Perempuan Jenggala sebagai organisasi yang intens dalam berbagai kegiatan berharap dapat menjadi bagian dalam mendorong lahirnya perempuan-perempuan berdaya saing. Sebab, sudah saatnya perempuan Indonesia berani unjuk diri.

Peran aktif masyarakat dalam pembangunan dapat dilakukan melalui berbagai bidang sesuai dengan keilmuan dan pekerjaannya.

"Semoga ini bagian dari perjuangan kami Perempuan Jenggala untuk selalu turut serta dalam pembangunan. Karena ketika semua pihak saling bahu membahu dalam kegiatan-kegiatan positif, maka Indonesia ke depan akan terus tumbuh menjadi negara yang maju," ujarnya.

Vicky menambahkan, kegiatan ini sengaja digelar pasca-pileg dan pilpres, dengam harapan bisa menjadi bekal, terutama bagi mereka wakil rakyat perempuan yang berhasil melenggang ke Senayan.

"Penyelenggaraan kegiatan ini juga sengaja kita gelar setelah Pileg dan Pilpres. Karena harapannya ini akan menjadi bekal bagi mereka yang sudah melenggang ke Senayan. Atau bahkan dapat menjadi pembelajaran atau bekal awal bagi mereka yang baru berniat terjun ke dunia politik. Setidaknya sudah menyiapkannya sejak dini," ujarnya.

Diskusi menghadirkan sejumlah pakar komunikasi dan anggota legislatif seperti Akademisi Ilmu Politik UI dan Pengamat Politik, Dr.Valina Singkar Subekti, Anggota Komisi 1 DPRD, Arief Suditomo, Ketua Bidang Kerjasama Antar Parlemen, Meutya Hafid, Guru Besar FEB UI dan Pakar Komunikasi, Prof Rheniald Kasali serta Penasehat Jenggala Center, Iskandar Mandji. Kegiatan ini kerjasama Perempuan Jenggala dan Izzara juga menghadirkan fashion show. (kha)

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement