JAKARTA - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Nusron Wahid mengutarakan beberapa alasan para kader Golkar mendesak untuk adanya rapat pleno karena beberapa hal. Seperti menurunnya perolehan suara hingga kursi di DPR dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto.
"Tentang hasil Pileg secara nasional hasil kumulatif pileg kita itu kalah, turun,"ujar Nusron saat berkumpul dengan kader Golkar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019).
Baca Juga:Â Golkar Sambut Anggota Baru DPR dari Kalangan MilenialÂ
Posisi Partai Golkar sendiri berada di peringkat kedua. Namun menurut Nusron seharusnya tak bisa berbangga diri lantaran perolehan kursi di parlemen turun yang sebelumnya 91 menjadi 85.
"Ini dianggap sebagai sebuah keberuntungan dan keberkahan. Mita lihat dari sudut pandang itu," tuturnya.
Untuk di pilpres, Nursron juga merasa heran mengapa di wilayah yang pilpresnya Golkar menang, namun pasangan yang diusung yaitu Jokowi-Ma'ruf kalah. Padahal di parpol pengusung lainnya seperti PDIP dan PKB hal tersebut tak terjadi.
"Ini ada faktor apa? Kalau di partai lain saya sebut katakanlah PDIP sama PKB. itu kan linier, dimana pun daerah yang PDIP menang di situ Jokowi-Maruf menang. Dimana daerah yang PKB menang di situ Jokowi-Ma'ruf maruf menang. Tapi di daerah yang DPP partai Golkar ataupun di daerah Golkar menang, di pileg kenapa kok kalah?" tegas Nusron.
Baca Juga:Â Resmi Dilantik, Anggota DPRD Banten Periode 2019-2024 Langsung Gajian
(fid)