JAKARTA - Rekomendasi Multaqo Ulama dinilai dapat mencegah bangsa Indonesia dari perpecahan. Rekomendasi ini bahkan disebut dapat mendinginkan situasi politik.
"(Rekomendasi Multaqo) Sangat rasional dan sangat wajar, istimewa, sudah sangat jelas rekam jejaknya," kata pengamat politik Ujang Komaruddin dalam keterangan pers tertulisnya kepada wartawan, Minggu (5/4/2019).
Sejumlah ulama menggelar Multaqo Ulama, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat 3 Mei 2019, dan mengeluarkan delapan rekomendasi. Ulama yang hadir dalam Multaqo itu yakni, Ketum PBNU Said Aqil Siradj, KH Maimoen Zubair, Habib Luthfi Bin Yahya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, dan Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Nuril Arifin Husein alias Gus Nuril.
Sejumlah rekomendasi Multaqo itu diantaranya, menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan Alim Ulama bahwa bentuk bangunan yang sejalan dengan Islam di bumi Indonesia adalah NKRI adalah bentuk negara yang sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin di indonesia, dan Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa.

Kemudian, ulama mengimbau umat Islam untuk bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif, mengedepankan persamaan sebagai umat manusia yang saling bersaudara satu sama lain. Daripada menonjolkan perbedaan yang kontraproduktif selama dan sesudah ramadhan sehingga mampu menjalankan ibadah secara khusyu dan penuh berkah.
Umat juga diajak untuk menghindari dan menangkal aksi provokasi dan kekerasan dari pihak yang tidak bertanggunjwab selama dan setelah bulan suci ramadan, selain mengganggu, dapat juga menghilangkan pahala puasa di bulan ramadan.