“Kalau kita untungnya buat anak sih bagi-bagi. Semua pada bantuin soalnya, jadi kita enggak tahu sisanya berapa. Paling ada sisa buat belanja lagi. Paling banyak Rp1,5 juta dapat ini, tapi sama tittipan ini semua juga,” kata dia.
“Ramainya jam lima sore. Sebelum isya paling sudah tutup. Kalau kemarin sih 2 hari pas magrib sudah habis,” ujarnya lagi.
Ungkapan rasa bahagia juga dilontarkan oleh Tuti yang dagangannya laris manis terjual selama dua hari terakhir Ramadan. Sama halnya dengan Kasna, ia pun mendapatkan keuntungan kurang lebih Rp1,5 juta untuk sekali berjualan takjil.
“Dapatnya enggak tentu. Kalau pertama itu dapat Rp1.5 juta. Masih ada lah untungnya buat makan, ditabung buat anak saya, dikirim. Gedein ini untungnya daripada dagang nasi setiap hari,” kata Tuti.
(Rizka Diputra)