“Dari berbagai penjuru tanah air, terutama di Jateng dan Jatim, masyarakat disuguhi banyak cerita. Bagaimana gelombang tsunami amplop politik uang yang dikawal oleh aparat pemerintah bahkan aparat keamanan,” ujar Sandi menambahkan.
Diakui Sandi, mencari bukti praktik politik uang ini bukanlah hal yang mudah. Tetapi ia meyakini jika politik uang merupakan sebuah tindakan yang nyata.
Selain itu, Sandi juga menyoroti kejanggalan dan ketidakadilan yang dialami oleh kubu penantang, mulai dari penyelenggara pemilu hingga pihak berwajib yang justru tidak memberikan solusi.
“DPT bermasalah tidak ada solusi. Penggunaan kotak suara berbahan kertas yang sekarang terbukti mudah dijebol, terbakar, atau rusak terkena banjir. Ada 6,5 juta orang tidak memperoleh undangan sebagai pemilih. Kekurangan logistik hingga pengusiran dan intimidasi saksi saksi dari pasangan 02 di daerah tersebut,” tutur Sandi.
(Angkasa Yudhistira)