Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Putri Norwegia Timbulkan Kontroversi dengan Kencani Seorang Dukun

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 16 Mei 2019 |17:26 WIB
Putri Norwegia Timbulkan Kontroversi dengan Kencani Seorang Dukun
Foto: princessmarthalouise/instagram.
A
A
A

OSLO – Putri Norwegia Märtha Louise menimbulkan kontroversi ketika dia menjalin hubungan dengan seorang penasihat spiritual asal Amerika Serikat (AS). Sang putri bahkan ikut melakukan tur bertajuk "The Princess and the Shaman" dengan kekasih barunya itu.

Putri Louise dan Durek Verrett mengonfirmasi hubungan mereka romantis mereka melalui media sosial akhir pekan lalu.

Pria berusia 44 tahun itu adalah putra seorang wanita keturunan Norwegia-India dan seorang ayah dari Haiti. Dia menyebut dirinya sendiri sebagai "pembimbing spiritual dan tabib berbakat" dan "dukun generasi keenam" dengan pelanggan yang dilaporkan termasuk selebritas internasional seperti Gwyneth Paltrow.

Verrett adalah seorang dukun kontroversial yang mengklaim memiliki kekuatan "mengakses atom" dan "benar-benar mengurangi penuaan”. Sebelumnya, ia juga mengaku bisa berbicara dengan roh dan bahkan telah menyembuhkan seorang pasien kanker, tetapi memoderasi pernyataannya setelah mendapat kritik.

Tindakan Märtha Louise yang menjalin hubungan asmara dengan Verrett telah memicu reaksi keras dari pers dan warga umum Norwegia.

"Untungnya, Norwegia telah memberi ruang bahkan para bangsawan untuk mencintai siapa saja yang mereka inginkan. Dan kebebasan itu termasuk memilih seorang dukun. Bukan di sini masalahnya. Bisnis komersial, neo-religius yang akan ia lakukan dengan Shaman Durek, di sisi lain, memiliki semua alasan untuk dikritik," tulis wartawan Aftenposten, Ingeborg Senneset.

"Keyakinan bahwa hal-hal seperti penyembuhan itu nyata tidak didasarkan pada bukti, tetapi pada anekdot," lanjutnya sebagaimana dilansir Sputnik.

"Puteri Märtha Louise membantu yang disebut dukun untuk mempromosikan 'kemampuannya'. Segera mereka akan memulai tur Norwegia. Dia berpendapat, di antara hal-hal lain, bahwa dia dapat membantu pasien dengan kanker darah," kata Senneset di Twitter.

"Jika kita sedikit lebih progresif dan telah mengubah suksesi sebelumnya, Norwegia sekarang akan memiliki raja dukun," kata seorang warganet berkelakar.

Poin kritik lainnya termasuk mengenai keputusan pasangan itu menggunakan Gereja St. Petri di Stavanger untuk penampilan "perdukunan" mereka. Hal itu membuat banyak orang percaya bahwa pejabat Gereja Norwegia tidak ingin mengecewakan keluarga kerajaan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement