Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Golkar Akui Banyak Energi Terkuras untuk Selesaikan Konflik, tapi Kini Mulai Kondusif

Fahreza Rizky , Jurnalis-Senin, 27 Mei 2019 |22:00 WIB
Golkar Akui Banyak Energi Terkuras untuk Selesaikan Konflik, tapi Kini Mulai Kondusif
ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Rapat pleno digelar DPD I Partai Golkar NTT dengan membahas hasil Partai Golkar dalam Pileg dan Pilpres 2019. Rapat itu melibatkan semua pengurus dan Wantim serta melaksanakan koordinasi DPD Partai Golkar NTT pada 23-24 Mei 2019.

Selain itu, di tingkat DPP Partai Golkar juga melaksanakan silaturahmi dan konsultasi dengan Ketua dan Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi se-Indonesia di Jakarta tanggal 19 Mei seta membahas hasil pileg pilpres 2019. Kemudian dilanjutkan buka puasa bersama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

"Untuk kesimpulan dalam dua pertemuan yakni di DPD Partai Golkar NTT dan juga di DPP Partai Golkar tersebut relatif sama baik dalam aspek catatan hasil pileg 2019 dan rekomendasi untuk pilkada serentak 2020 dan Pilpres 2024 mendatang," kata Ketua DPD I Partai Golkar NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Senin (27/5/2019).

Beberapa catatan yang dihasilkan di antanya terkati hasil Partai Golkar dalam pileg dan pilpres 2019, yakni dampak konflik intern Partai Golkar sejak era Aburizal Bakrie berlanjut ke terbelah dua kepengurusan dengan Agung Laksono.

Kemudian berlanjut ke Setya Novanto lalu ke Plt Ketum Idrus Marham dan sekarang Airlangga Hartarto membuat konsolidasi internal tidak berjalan maksimal.

"Energi dan waktu selama periode 2014 sampai 2019 habis hanya untuk selesaikan konflik, kecuali periode terakhir dipimpin Airlangga Hartarto suasana mulai lebih kondusif, dan untuk kasus korupsi yang menimpa pimpinan partai baik di pusat dan daerah membuat citra Partai Golkar dan daya juang kader menurun," tuturnya.

Ketum Golkar Airlangga Hartarto

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement