Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bantah Isu Percepatan Munaslub, Golkar Sebut Tak Ada Desakan agar Airlangga Mundur

Muhamad Rizky , Jurnalis-Selasa, 28 Mei 2019 |11:07 WIB
Bantah Isu Percepatan Munaslub, Golkar Sebut Tak Ada Desakan agar Airlangga Mundur
(Foto : Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA – DPP Partai Golkar menyatakan tidak menemukan adanya komplain dari 25 DPD I yang meminta Ketua Umum Airlanggar Hartarto mundur karena dinilai gagal dalam mencapai target di Pemilu 2019.

Hal itu diungkapkan Ketua Korbid Hankam, Hukum dan HAM Golkar, Happy Bone Zulkarnain, menjawab pernyataan Aziz Samual yang sebelumnya menyatakan 25 DPD I Golkar menghendaki percepatan Munas Golkar.

Sebaliknya, ia melihat justru apresiasi disampaikan DPD I yang merasakan kerja keras Airlangga dalam mendorong kader untuk berjuang di dapil masing-masing.

“Misalnya dari DPD Jabar yang menyampaikan Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto telah menyelamatkan Golkar dari keterpurukan, kemudian DPD Jawa Timur Zainudin Amali yang mengapresiasi Airlangga yang sudah berhasil memompa semangat kader untuk berjuang dalam pemilu serentak kemarin. Ditambah lagi dari beberapa DPD Golkar lain, seperti Sultra dan NTT,” katanya di Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Ormas pendiri Golkar seperti MKGR lewat Ketua Umum Roem Kono dan Ketum Kosgoro 1957 Agung Laksono menghimbau kader untuk tetap solid dan mendukung kepemimpinan Airlangga. Demikian juga Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) yang berhasil mengantarkan sejumlah kadernya duduk di Senayan pada Pileg 2019.

“Saya juga tidak sependapat jika Ketua Umum Airlangga dinilai gagal dalam pemilu kemarin,” ucap Happy.

Partai Golkar (Ist)

Itu karena menurutnya, Airlangga menjadi ketua umum dikala Golkar sedang diterpa badai. Bahkan beberapa lembaga survei menilai elektabilitas Golkar hanya 6-7%.

“Maka keberhasilan perolehan peringkat kedua setelah PDIP dengan jumlah 85 kursi atau berada di kisaran 14,78%, seharusnya lebih fair dan jernih dalam menilai bahwa itu merupakan prestasi, mengingat pencapaian itu sudah jauh melewati penilaian lembaga-lembaga survei,” ujarnya.

Kedua, kata Happy, pertama kali dalam sejarah Golkar pasca-Reformasi berhasil mengusung capres dan wapres menjadi pemenang pemilu di bawah kepemimpinan Airlangga.

Ketiga, pencapaian Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga itu menunjukkan semangat kerja kader dan mesin partai yang solid dan efektif, bahkan ditengah kondisi partai yang beberapa tokohnya di level nasional dan daerah tertimpa berbagai kasus hukum dengan KPK.


Baca Juga : Golkar Akui Banyak Energi Terkuras untuk Selesaikan Konflik, tapi Kini Mulai Kondusif

“Karena itu saya mengajak kader-kader partai Golkar menyikapi fenomena pasca pemilu serentak ini sebagai momentum untuk membangun soliditas agar Golkar semakin eksis dan menjadi barometer politik nasional. Kita harus fokus menatap ke depan dengan modal yang ada sekarang untuk memenangkan suara rakyat di tahun 2024,” tuturnya.

Sekadar diketahui, isu percepatan musyawarah nasional (munas) untuk mengganti Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Golkar Lodewijk Freidreich Paulus santer beredar. Bahkan beredar isu sudah ada 25 DPD I Golkar menghendaki percepatan Munas.


Baca Juga : Bantah Isu Munaslub, Golkar Jabar: Kami Masih Solid!

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement