Sementara pada pemeriksaan dispenser di SPBU Km 519A, Boghy justru menemukan takaran di bawah 0, yakni B1, B2, B2,5, dan yang terakhir B5.
Baca juga: Cek Kesiapan Mudik, Kapolda Blusukan ke Stasiun Gambir
“Batas toleransi maksimal kalau kelebihan A6 dan kalau kurang dari 0 maksimal B6. Tadi ada satu dispenser di SPBU km 519A yang takarannya mendekati ambang batas toleransi, yakni B5. Kami sempat tidak percaya dan menera kali kedua dan hasilnya tetap sama. Atas dasar itu, kami meminta pengelola SPBU supaya melakukan tera ulang terhadap dispenser yang takaran B5 tersebut,” ujar Boghy.
Pengawas SPBU Km 519, Eko Purwanto, segera menindaklanjuti rekomendasi tim Disperindag Sragen kepada pimpinannya untuk melakukan tera ulang dispenser tersebut. Dia mengatakan permintaan BBM di SPBU Km 519A paling tinggi.
“Pada hari-hari selama Ramadan bisa habis 18.000 liter per hari. Bahkan kalau akhir pekan bisa sampai 23.000 liter per hari. Padahal hari biasa sebelum puasa rata-rata hanya 15.000 liter per hari,” ujarnya.
Baca juga: Puncak Arus Mudik Lebaran 2019 di Tol Palikanci Diprediksi H-3