Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Para Pencari Tuhan di Pesantren Waria Yogyakarta yang Sempat Ditutup

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Senin, 03 Juni 2019 |23:06 WIB
Para Pencari Tuhan di Pesantren Waria Yogyakarta yang Sempat Ditutup
Pesantren Waria di Yogyakarta (Foto: BBC Indonesia)
A
A
A

Ketika pesantren ditutup, banyak santri yang merasa kehilangan dan kebingungan untuk beribadah dengan aman.

Beberapa santri mengaku tidak nyaman beribadah di masjid karena masih ada orang yang merasa risih dengan keberadaan waria.

"Padahal waria juga manusia yang ingin ibadah dengan nyaman," kata Melati Tia, yang ketika mengaji atau salat, memilih memakai sarung dan berpeci.

"Menjadi waria itu pahit, banyak diskriminasi. Mau berbuat baik saja harus pikir-pikir, diterima atau tidak. Jadi bukan maunya kita menjadi waria. Inilah kami, dan kami punya hak juga untuk beribadah," tambah Shinta, sambil membetulkan letak kerudungnya.

Sekarang, Shinta dan para santri bersyukur, mereka bisa kembali beribadah, terutama di bulan Ramadan.

"Alhamdulillah sekarang sudah aman dan kembali bisa beribadah seperti semula," ujar Shinta.

Pesantren waria di Yogya (Foto: BBC Indonesia)

Mencari Tuhan

Keberadaan Pesantren Waria Al-Fatah menjadi oase bagi komunitas transgender di Yogyakarta. Mereka mengaku bisa beribadah dengan tenang dan nyaman tanpa gangguan.

Bahkan tahun ini, santri pesantren semakin bertambah jika dibandingkan dengan Ramadan sebelumnya.

"Tadinya cuma sedikit, paling yang datang sekitar 6-7 orang. Sekarang cukup banyak," papar Melati, yang lebih akrab disapa Bunda.

Salah satu santri waria yang baru bergabung adalah Nia. Dia mengaku sudah lama mengetahui keberadaan pesantren tersebut, namun belum pernah ikut mengaji dan beribadah.

"Saya baru datang mengaji hari ini. Kemarin-kemarin belum ikut. Tapi hari ini tergerak hati saya ingin bisa baca Alquran dan mendekatkan diri dengan Yang Maha Kuasa," sebut Nia.

Sebelumnya, Nia mengaku kerap mendapat perlakuan diskriminatif saat hendak beribadah di tempat lain. "Tapi di sini saya bisa salat, membaca Alquran dengan nyaman dan ada kiai yang membimbing," tambahnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement