JAKARTA - Beragam peristiwa penting dan bersejarah tersaji pada 4 Juni. Pada tanggal tersebut, banyak perubahan dalam tatanan pemerintahan di sebagian negara.
Salah satunya, Gyanendra yang menjadi Raja terakhir Nepal sebelum perubahan sistem pemerintahan. Selain itu, Pembunuhan Presiden Republik China, Zhang Zuolin oleh agen dari Jepang menjadi peristiwa penting di tanggal tersebut.
Oleh sebab itu, Okezone merangkum beberapa peristiwa pada tanggal 4 Juni. Berikut peristiwa-peristiwa penting tersebut:
Baca juga: Peristiwa 3 Juni: Soekarno Resmikan TNI dan Wafatnya Ayatullah Khomeini
1. Heinrich III Jadi Kaisar Romawi Suci
Heinrich III (29 Oktober 1017 – 5 Oktober 1056), adalah anggota Dinasti Salia dari Kekaisaran Romawi Suci. Ia adalah putra tertua Konrad II dari Jerman dan Gisela dari Schwaben dan ayahnya menjadikannya adipati Bayern (sebagai Henry VI) tahun 1026, setelah kematian Adipati Heinrich V. Pada Hari Paskah tahun 1028, ia menjadi Kaisar Romawi Suci.
2. Presiden Republik China Zhang Zuolin dibunuh oleh agen Jepang (1928)
Sejak diangkat sebagai inspektur jendral Manchuria hingga kematiannya, dia memegang kendali efektif atas wilayah itu. Dia tak henti-hentinya melancarkan peperangan untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke daerah selatan sejak tahun 1920 dan seterusnya, terlibat dalam pertikaian tiga pihak dengan panglima perang lainnya Wu Peifu dan Feng Yuxiang untuk memperebutkan kontrol atas Beijing.
Baca juga: Peristiwa 27 Mei: Jembatan Golden Gate Dibuka Hingga Lumpur Lapindo Mulai Genangi Sidoarjo
Jiang kemudian memaksa para panglima perang untuk menyerah dan membangun pemerintahan nasional Tiongkok, dengan demikian zaman para panglima perang berakhir sudah.
Tahun 1928, Zhang makin bersikap tidak kooperatif dengan pemerintah Jepang di Manchuria dan dia berangkat ke Beijing untuk menyerah pada Jiang. Akibatnya dia dihabisi oleh Jepang dengan cara mengebom kereta yang ditumpanginya dalam perjalanan pulang ke Shenyang setelah baru saja menyerahkan kontrol atas Beijing kepada pemerintah nasionalis Guomindang yang dipimpin Jiang Jieshi. Pembunuhan ini dilaksanakan oleh sekelompok kecil tentara dari pasukan Guandong dan dipimpin oleh perwira senior pasukan Guandong, Kolonel Daisaku Komoto.
3. Gyanendra, raja terakhir Nepal (2001)
Gyanendra Bir Bikram Shah Dev yang lahir di Kathmandu, Nepal, 7 Juli 1947 (umur 71 tahun) adalah Raja Nepal sejak 4 Juni 2001 hingga 28 Mei 2008. Gyanendra menjadi raja sesaat setelah terjadi pembunuhan terhadap Raja Dipendra Bir Bikram Shah dan hampir seluruh anggota keluarganya oleh anaknya sendiri.
Baca juga: Peristiwa 25 Mei: Peringatan Hari Anak Hilang Nasional hingga Pendirian Republik Demokrasi Taiwan
Pada April 2006, kaum konstitusionalis mengadakan protes di Kathmandu terhadap pemerintahan Gyanendra. Protes-protes ini mendapat dukungan dari para wartawan, pengacara, dan berbagai kelompok oposisi. Pemerintah kerajaan menanggapinya dengan memberlakukan jam malam yang diberlakukan polisi dengan kekerasan dengan memukuli para demonstran dengan tongkat atau menembak para demonstran. Tanpa mengindahkan larangan pemerintah, kubu oposisi memulai aksi mogok nasional untuk memprotes raja dan menuntut pemulihan demokrasi.
Unjuk rasa menuntut dirinya turun berakhir pada minggu ketiga sejak pertama kali digelar. Dukungan Partai Komunis Nepal terhadap tujuh partai oposisi sepakat menghentikan demonstrasi yang melumpuhkan Kathmandu. Mereka setuju menghidupkan kembali parlemen yang sudah empat tahun mati suri. Girija Prasad Koirala dipilih sebagai Perdana Menteri Nepal.
4. Penerbangan pertama Ariane 5
Ariane 5 adalah sebuah sistem peluncuran sekali pakai (expendable launch system) yang dirancang untuk mengantarkan satelit ke orbit transfer geostationer dan untuk mengirim muatan ke orbit bumi rendah.
Ariane 5 diproduksi di bawah otoritas European Space Agency (ESA) dengan EADS SPACE Transportation sebagai kontraktor utama, memimpin sebuah konsorsium sub-kontraktor. Roket ini dioperasikan dan dipasarkan oleh Arianespace sebagai bagian dari program Ariane. EADS SPACE Transportation membangun roket-roket di Eropa dan Arianespace meluncurkan mereka dari sebuah pelabuhan angkasa di Kourou di Guyana Prancis.
Baca juga:Peristiwa 23 Mei : Belanda Merdeka dari Spanyol hingga Kerusuhan Jumat Kelabu
Ariane 5 menggantikan Ariane 4, tetapi bukan merupakan turunannya secara langsung. Pengembangannya menghabiskan waktu 10 tahun dan biaya €7 miliar. ESA awalnya merancang Ariane 5 untuk meluncurkan shuttle mini berawak Hermes. Setelah ESA membatalkan Hermes, roket ini menjadi sebuah peluncur komersial.
Dua satelit dapat dimasukkan dengan menggunakan sebuah Sylda carrier. Tiga satelit utama juga dapat dimuat tergantung ukuran. Dapat membawa hingga delapan muatan sekunder, biasanya paket eksperimen kecil atau mini-satelit, dapat dibawa dengan sebuah platform ASAP (Ariane Structure for Auxiliary Payloads).
5. Perang Kemerdekaan Italia
Perang Kemerdekaan Italia adalah bagian dari proses Unifikasi Italia. Perang ini terdiri dari tiga perang. Perang dimulai dengan perang melawan Kekaisaran Austria antara 1848 dan 1866 yang berakhir dengan penaklukan seluruh semenanjung Italia.
Konflik kecil yang berhubungan, seperti kampanye tahun 1860, dianggap sebagai bagian dari konflik ini.
Unifikasi Italia selesai dengan penaklukan Kerajaan Dua Sisilia oleh Giuseppe Garibaldi tahun 1860.
(Fakhri Rezy)