PONTIANAK - Sebanyak 640 anggota Brimob dan Ditsamapta Polda Kalimantan Barat dilanda kerinduan. Mereka yang terlibat dalam pengamanan tugas BKO di Polda Metro Jaya ini, rindu dengan keluarga dan daerah asal.
Apalagi bagi mereka tak bisa berkumpul bersama keluarga saat momen lebaran ini. "Selamat hari raya Idulfitri. Mohon maaf lahir dan bathin dari kami yang jauh dari rumah," tulis Brigpol Jimmy Indrie, di laman akun facebooknya, Rabu 5 Juni 2019 siang.
Jimmy merupakan satu diantara 640 anggota Polda Kalbar yang ikut dilibatkan dalam mengamankan proses pengumuman hasil rekapitulasi perolehan suara pemilihan Capres dan Cawapres di KPU RI pada 21 dan 22 Mei 2019 lalu. Masa BKO mereka diperpanjang hingga 30 Juni mendatang. Sehingga dia dan rekan lainnya harus merelakan tak bisa kumpul lebaran bersama keluarga.
"Sebagai insan manusia yang memiliki keluarga pasti kami mempunyai rasa rindu dan sedih. Pasti kami juga memikirkan orang-orang yang kami cintai di rumah. Baik keluarga maupun anak istri. Apalagi ketika tidak bisa merayakan lebaran bersama keluarga. Tapi semua itu tidak jadi masalah, karena semua bisa terobati dengan kemajuan tekhnologi sekarang,” ujarnya saat dihubungi Okezone, Sabtu (8/6/2019).
Â
Jimmy mengatakan, perpanjangan masa BKO di Polda Metro Jaya ini merupakan tanggungjawab sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Sudah menjadi bagian risiko dari masing-masing anggota Polri untuk bertugas di manapun dan kapanpun. Baik bagi anggota Brimob maupun Samapta Polda Kalbar yang tergabung dalam Brimob dan Samapta Nusantara untuk bertugas di Jakarta saat ini.
“Sebagai anggota Polri, kami sadar dan paham apa yang menjadi tugas kami. Sebagaimana perintah pimpinan untuk mengamankan dan menjalankan tugas. Baik di hari biasa maupun saat momen-momen tertentu. Puasa dan lebaran misalnya,” ujar Jimmy.
Ia mengatakan, pimpinannya dalam hal ini Kapolda Kalbar, sudah dianggap sebagai orang tua. Dia dan ratusan personel BKO lainnya mengaku senang saat dikunjungi Kapolda, beberapa hari sebelum lebaran.
“Kapolda Kalbar telah mengunjungi kami. Sehingga menaikan moril dan spirit kami dalam menjalankan hari-hari penugasan yang jauh dari keluarga,” tuturnya.
Â
Menurut Jimmy, penugasan pertama jauh dari keluarga ini adalah pengalaman yang pertama baginya. Apalagi di momen-momen Ramadan dan Idulfitri, di mana semua orang berkumpul bersama sanak keluarganya.
“Namun bagi saya pribadi itu tidak jadi soal, yang penting bagaimana caranya saya maupun rekan-rekan yang ikut penugasan ini dapat selesai dan berhasil dalam menjalankan tugas kami sebagai abdi negara,” tegasnya.
Selama menjalankan tugas, kata Jimmy, dia dan rekannya selalu semangat dengan adanya motivasi dari pimpinan-pimpinan di lapangan.
“Jauh dari keluarga tidak membuat kami cengeng. Karena selama penugasan kami sesama anggota Polri, baik dari level komandan tertinggi yaitu Danyon, Danki sampai Danton pasukan selalu memberikan semangat. Karena merasa kami adalah bagian dari keluarga besar yang sama-sama berangkat dari Polda Kalbar. Sehingga tercipta hubungan emosional yang kuat, senasib sepenanggungan,” tutup Jimmy.