Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pilpres 2024 Diprediksi Lebih Berat, PDIP Sebut Tergantung Jokowi

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Rabu, 03 Juli 2019 |07:30 WIB
Pilpres 2024 Diprediksi Lebih Berat, PDIP Sebut Tergantung Jokowi
Politikus PDIP Eva Sundari (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA ‎memprediksi pertarungan politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan lebih berat ketimbang 2019. Sebab, masih ada peperangan ideologi dalam Pilpres 2019 yang disinyalir dapat menimbulkan pertikaian politik.

Menurut Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari, ada dua ideologi yang diprediksi masih akan mewarnai Pilpres 2024 yakni, kelompok yang berlandaskan pemikiran konservatif dan kaum-kaum progresif. Dua kelompok tersebut diduga akan tetap bertahan dan dapat menimbulkan pertikaian politik pada Pilpres 2024.

"Jadi, kalau yang pertama reformasi HAM masuknya di progresif. Kalau yang konservatif, itu (kelompok) Islam dan kembali ke UUD. Dan mereka akan ngumpul kok seperti yang tahun 2019 ini. Jadi, menurutku, pertarungan yang akan datang masih dua kubu‎ itu," kata Eva kepada Okezone, Rabu (3/7/2019).

Baca Juga: Denny JA: Ada 4 Ideologi Ikut Berkontestasi di Pilpres 2019

Jokowi

Eva memprediksi, pertikaian politik di Pilpres 2024 bisa diantisipasi jika presiden terpilih, Jokowi dapat memberikan pendidikan politik serta penegakan hukum yang baik selama lima tahun ke depan. Maka, tergantung Jokowi.

"Ini sebetulnya kesempatan di Pak Jokowi. Kalau Jokowi dan koalisi memberikan pendidikan‎ kewarganegaraan dan pembumian Pancasila itu dimasifkan ya 2024 relatif tidak terjebak di politik identitas," katanya.

Eva menjelaskan, kelompok konservatif biasanya akan menggelontorkan soal isu-isu yang berkaitan dengan politik identitas. Oleh karenanya, Eva meminta agar pemerintah mengantisipasi berkembangnya isu politik identitas selama lima tahun ke depan.

"Jadi itu, pendidikan politiknya untuk masyarakat harus kritis sehingga mereka tidak bisa memainkan sisi otak primitif yang emosional saja. Dan kedua, penegakan hukum, maka 2024 lebih sehat daripada soal politik identitas," tuturnya.

Baca Juga: Pertemuan Jokowi dan Prabowo Tinggal Tunggu Momentum

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement