ABUJA - Senator termuda Nigeria terekam kamera memukul seorang perempuan di sebuah toko mainan seks di Abuja.
Elisha Abbo, yang mewakili Distrik Senatorial Utara Adamawa, menuduh perempuan itu telah menghinanya dengan menyebut dia pemabuk.
Premium Times yang menerbitkan video itu melaporkan bahwa serangan terjadi pada 11 Mei - hampir tiga bulan setelah Abbo menjadi senator terpilih.
Baca Juga: Harta Bernilai Rp3,8 Triliun Milik Bekas Diktator Nigeria Berhasil Disita
Baca Juga: Kepolisian Nigeria Keluarkan Panduan Resmi agar Tak Ditilang saat Razia
Korban dan pemilik toko menolak berkomentar kasus ini, karena takut akan ada reaksi keras dari Abbo. Pengacara korban juga menolak berkomentar.
Namun saksi dan sumber lain yang mengetahui masalah ini memberi tahu Premium Times tentang apa yang terjadi. Mereka semua menolak untuk disebut namanya, karena khawatir akan keselamatan mereka.
Abbo, anggota oposisi Partai Demokrasi Rakyat (PDP), telah memasuki toko sekitar pukul 06:00 malam pada 11 Mei 2019. Ia masuk ke toko bersama tiga wanita muda untuk membeli mainan seks.
Tak lama setelah mereka mulai berbelanja mainan, salah satu dari tiga gadis yang dibawa oleh Abbo muntah. Dia muntah berkali-kali. Penjaga toko pun berkomentar bahwa wanita itu seharusnya muntah di luar dan tidak di toko.
Abbo menuduh pemilik toko telah meracuni airconditioner (AC) toko tersebut. Keduanya kemudian bersitegang.
Pemilik toko dengan cepat menelepon ayahnya. Abbo pun meminta perempuan itu menutup teleponnya. Permintaan itu ditolak.
Abbo pun mendatangi pemilik toko lalu memukul pelayan toko sambil menamparnya berulang kali.
Dia berulang kali mengatakan kepada pelayan toko bahwa dia kecewa padanya karena memanggilnya pemabuk.
Minta Maaf
Abbo kepada BBC mengatakan bahwa bagian ia memukul wanita itu telah dipotong. Namun ia tetap meminta maaf atas perilakunya.
"Terlepas dari apa yang terjadi, saya dengan tulus minta maaf dan memohon bahwa semua pria dan wanita yang memiliki hati nurani yang baik harus memiliki hati untuk memaafkan saya."
Abbo, yang tampak menangis saat membaca permintaan maafnya menambahkan, bahwa insiden itu memberinya pelajaran agar menjadi lebih baik lagi sebagai warga negara dan pejabat publik, terutama sebagai senator.
Polisi mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut dan telah menghubungi korban.
(Rachmat Fahzry)