DEPOK - Hobi tak mengenal harga, itulah kata yang pantas disematkan kepada pencinta burung merpati asal Kota Depok, Jawa Barat bernama Robby Eka Wijaya (34). Saking cintanya dengan burung merpati dirinya rela membeli dengan harga mencapai Rp1 Miliar.
Untuk menyalurkan hobinya tersebut, Robby tentunya tak ingin kecewa. Dia berani merogoh kocek yang cukup dalam untuk membeli sepasang burung merpati, yang diberi nama Jayabaya dari pengasuh lamanya Aristyo Setiawan pria asal Bandung, Jawa Barat Jumat 28 Juni 2019.
Baca Juga: Di Depok Pemilik Mobil Harus Punya Garasi, Sopir Taksi Online Menjerit
"Namanya hobi sulit juga, walaupun harganya mahal itu sebanding dengan performanya di lapangan. Tentunya untuk membeli saya sudah mengamati cukup lama," kata Robby di kandang burungnya di kawasan Kalimulya, Rabu (3/7/2019).
Robby mengaku, kecintaan terhadap burung merpati ternyata sudah mulai tumbuh sewaktu tahun 1994 silam dimana ia masih duduk dibangku Sekolah Dasar ( SD). Berangkat dari pengalamanya itu dirinya mampu mengamati burung merpati berkualitas atau tidak.
"Saya bersama komunitas memang sudah berkeliling mengikuti perlombaan dimana saja jadi saya tau burung-burung yang jadi langganan juara dan konsisten memenangi tiap lomba, Burung Jayabaya ini mang sudah saya amati selama satu tahun dan selalu konsisten juara," ucapnya.
Robby yang tergabung dengan komunitas sesama pecinta burung dara bernama Penggemar Merpati Tinggi Indonesia (PMTI) saat ini memiliki sebanyak 60 ekor merpati. Puluhan merpati itu dirawat oleh tim bernama Royal yang anggotanya berisikan delapan pegawainya sendiri.
"Burung-burung asuhan kami masih mengikuti lomba tingkat lokal hingga nasional diberbagai kota. Perawataan tentunya sama sepsrti burung merpati lainya kebersihan kandang dan makanan menjadi faktor utama," jelas Robby.
Perawatan Merpati Jayabaya
Sebagai mestinya perawatan terhadap merpati, untuk merpati Jayabaya yang dibeli dengan harga Rp1 Miliar, Robby sepertinya tak memiliki khusus. Jayabaya akan dirawat sama kena puluhan merpati yang sudah dimilliki sebelumya.
"Meski memiliki harga yang sangat fantastis, kami tidak ada perlakuan dan perawatan khusus yang dilakukan kepada Jayabaya. Semua sama saja," imbunya.
Disetiap harinya Jayabaya akan mendapatkan makanan dari perawatnya satu hari sekali yakni pukul 16.00 WIB. Itu pun hanya jagung, kemudian satu jam berikutnya akan diberikan beras merah. Agar selalu stabil dalam performa Jayabaya tetap diberikan vitamin dan suplemen, bahkan supaya kebersihan tubuh tetap terjaga sang perawat mandikan dengan shampo.
"Perawatan sama saja yang penting si perawatnya harus konsisten juga merawat jagoanya. Semua harus sehat dan bersih sehingga burung tetap setabil saat lomba," ungkapnya.
Jayabaya Beraksi di Lomba
Merpati Jayabaya burung spesialis merpati tinggi kolong meja ini dinobatkan menjadi burung terbaik PMTI 2018, ajang perlombaan merpati tingkat nasional yang diadakan oleh Persatuan Merpati Tinggian Indonesia. Jayabaya juga menempati ranking ketiga Liga Bansel (Bandung Selatan).
Baca Juga: Raperda Depok Kota Religius Ditolak DPRD karena Diskriminatif dan Intoleransi
Kemudian setelah pindah kandang dari Bandung ke Depok, Jawa Barat Jayabaya akan kembali lomba perdana tingkat nasional, pada Sabtu 6 Juli 2019 mendatang di daerah Pangandaran, Banten.
"Sabtu nanti ya Jayabaya akan ikut lomba perdananya sejak saya beli, lombanya di daerah Pangandaran tingkat nasional. Sekali lomba itu pesertanya bisa mencapai 1200 peserta," tandasnya.
Merpati Termahal di Indonesia
Pada saat ini, Jayabaya merupakan pencetak rekor merpati dengan nilai penjualan paling tinggi di Indonesia. Akhir pekan lalu, Jayabaya yang dibesarkan di Bandung, resmi diboyong ke Depok dengan nilai penjualan mencapai Rp 1 miliar. Ini nilai tertinggi merpati grade A di kalangan para pehobi burung.
Sebelumnya, nilai merpati berprestasi umumnya di bawah Rp 600 juta. Ambil contoh, Dori (Rp 570 juta), Lets Go (Rp 527 juta), Qiu-Qiu (Rp 500 juta), Jendral (Rp 350 juta), Matador (Rp 170 juta), MK Junior (Rp 150 juta).
(Fiddy Anggriawan )