JAKARTA - Universitas Pertahanan (Unhan) menggelar International Defense Science Seminar (IIDSS) 2019. Berbeda dengan dua tahun sebelumnya, IIDSS hari pertama diisi dengan kegiatan seminar sedangkan hari kedua diisi dengan call of papers.
Pengamat Intelijen dan Pertahanan Susaningtyas Kertopati menjelaskan, pada hari pertama pada 8 Juli 2019 diberikan kesempatan enam pembicara luar negeri dan enam pembicara dalam negeri menyampaikan perspektif akademiknya atas tiga topik, yakni cyber threat, terorism dan natural disaster.
Baca Juga: Rektor Unhan: Perkembangan Teknologi Jadikan Dunia Terasa Kecil

"Seminar dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari kalangan akademisi, praktisi dan militer berlangsung baik dan melahirkan beberapa ide baru untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi Bangsa Indonesia dan sekaligus kontribusi untuk masyarakat internasional," ungkap Susaningtyas kepada Okezone, Selasa (9/7/2019).
Sedangkan di hari kedua pada 9 Juli 2019, call of papers juga menyumbang banyak gagasan ilmiah demi keamanan nasional dan pertahanan negara.
"Banyak peserta seminar internasional ini berharap tahun depan Universitas Pertahanan dapat menyelenggarakan forum akademik yang penting ini," ucap dia.
Perlu diketahui, IIDSS menjadi agenda bergengsi di dunia pertahanan, khususnya di Indonesia, yang hanya digelar Unhan. Seminar ini mengundang pakar pertahanan dunia, rektor atau dekan dari beberapa universitas pertahanan dunia
Baca Juga: Mahasiswa Unhan Kuliah Umum Prespektif Pertahanan Negara dari Aspek Peran Pasar Modal
IIDSS juga mengundang duta besar negara sahabat, atase pertahanan, kepala organisasi internasional dan lembaga think tank dari berbagai negara dunia serta pengamat militer.
Seminar IIDSS 2019 menyuguhkan tema "Enhancing Defense Cooperation to Deal with Terrorism, Cyber Threats, and Natural Disaster" (Meningkatkan Kerja Sama Pertahanan dalam Menghadapi Ancaman Terorisme, Dunia Siber dan Bencana Alam).

(Fiddy Anggriawan )