Menanggapi maraknya perekaman secara ilegal, pemerintah Korea Selatan membentuk pasukan khusus pengawas perempuan, yang menginspeksi sekitar 20.000 toilet umum di kota itu untuk mencari kamera mata-mata.
Terbaru, setidaknya 1.600 orang direkam secara ilegal ketika menginap di hotel di Korea Selatan, yang nantinya disiarkan langsung di internet.
Situs yang menyiarkan rekaman itu memiliki lebih dari 4.000 anggota, 97 di antaranya membayar USD44,95 atau setara Rp620 ribu per bulan.
Para member berbayar mendapat layanan tambahan, yakni bisa memutar ulang rekaman.
(Rachmat Fahzry)