"Kami ingin demokrasi Indonesia ini bisa menjadi lebih sehat lagi. Bahwa kebebasan berpendapat itu juga perlu ada batasan-batasan yang santun. Jadi, saya juga datang untuk melaporkan apa yang saya rasa telah merugikan citra saya dan nama baik saya," ujarnya.
Ia berharap, peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi Ninoy atau penulis-penulis lainnya. Ia menegaskan, menulis sebuah pendapat itu harus berdasarkan fakta.
Michael mengaku tak mengenal Ninoy. Ia baru membaca tulisan Ninoy pada Rabu, 10 Juli 2019 pagi. Padahal, tulisan itu diunggah pada Selasa, 9 Juli 2019 malam.
Baca Juga : Penyebar Hoaks "Istana Perbolehkan Paham PKI" Ditangkap