JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akhirnya bertemu dengan Prabowo Subianto pasca-tahapan Pilpres 2019 berakhir. Kedua tokoh tersebut bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan hingga melanjutkan makan siang bersama di sebuah restoran di Senayan.
Merespons pertemuan tersebut, Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif angkat bicara. Menurut Slamet, sudah menjadi hak Prabowo untuk bertemu dengan siapapun. Namun dia menyayangkan sikap Prabowo yang tidak berkoordinasi dengan ormas pendukungnya.
"Siapapun tidak bisa melarang orang untuk bertemu dengan siapapun, kami hanya menyayangkan Pak Prabowo kurang peka dengan perasaan umat, seharusnya pertemuan dengan Jokowi ditunda dulu, tunggu waktu yang tepat. Tapi kami yakin ada pertimbangan tersendiri PS (Prabowo Subianto)," kata Slamet kepada Okezone, Sabtu (13/7/2019).
Lebih lanjut, kata Slamet, para ormas pendukung Prabowo di Pilpres 2019, yakni Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) hingga PA 212 akan terus mengupayakan untuk memulangkan Habib Rizieq Shihab (HRS).
Baca juga: Prabowo ke Jokowi: Mohon Maaf Kalau Kita Mengkritisi Sekali-Kali
"Kami FPI, GNPF dan PA 212 akan terus berupaya dengan cara kami sendiri agar pencekalan HRS bisa dicabut dan HRS bisa pulang ke Tanah Air," ujarnya.