Dalam wawancara khusus dengan BBC News Indonesia saat TGPF mulai dibentuk, Novel Baswedan mengutarakan keraguan kebenaran kasusnya akan terungkap.
"Yang pertama, saya melihat bahwa (tim gabungan ini) tidak ada sesuatu hal yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Sehingga, saya masih tidak percaya bahwa (kasus) ini akan diungkap dengan benar," ucap Novel.
Baca juga: Tim Gabungan Pakar Juga Pelajari Sketsa Wajah Pelaku Penyiraman Novel Baswedan
Ia melanjutkan, "Belakangan setelah proses ini, saya memahaminya bahwa ini adalah sesuatu yang tidak ingin diungkap dengan tuntas. Saya melihat seperti tidak serius menangkap pelakunya. Itu yang saya tanyakan."
TGPF sendiri terdiri 65 orang yang antara lain terdiri dari mantan wakil pimpinan KPK dan guru besar hukum pidana Universitas Indonesia, Indriyanto Seno Adji; peneliti dari LIPI, Hermawan Sulistyo; Ketua Setara Institut, Hendardi; Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti; mantan Komisioner Komnas HAM, Nur Kholis dan Ifdhal Kasim.
Baca juga: Polri Pastikan Komjen Iriawan Tak Terkait Kasus Novel Baswedan
Novel Baswedan disiram air keras oleh beberapa orang tidak dikenal pada 11 April 2017 dan sampai sekarang tidak terungkap siapa pelaku penyerangan maupun aktor di belakangnya.
(Hantoro)