JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berencana menggelar upacara HUT ke-74 RI pada 17 Agustus 2019 di Pantai Maju atau Pulau D, Teluk Jakarta. Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menganggap ide tersebut terlalu berlebihan.
“Menurut saya itu ide yang berlebihan,” ujar Gembong kepada Okezone di Jakarta, Jumat (26/7/2019).
Gembong menjelaskan alasan mengapa menyebut ide upacara dilaksanakan di Pulau D dianggap berlebihan lantaran proyek reklamasi hingga saat ini masih menjadi polemik di masyarakat. Oleh sebab itu, dia meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak membuat polemik baru.
“Ngapain sih ada aktifitas yang mebuat polemik di tengah aktifitas masyarakat? Kan gituloh. Itu namanya membuang energi enggak produktif,” katanya.
Baca Juga: Anies Berencana Gelar Upacara 17 Agustus di Pulau Reklamasi
Gembong mengaku sangat heran dengan sikap Anies sekarang. Padahal sejak awal masa kampanye dirinya selalu melontarkan narasi untuk menolak reklamasi, dan setelah menjabat dia membuat polemik dengan mengeluarkan IMB pulau reklamasi.
“Itu kan untuk memberikan legitimasi terhadap IMB yang kemarin dikeluarkan oleh pak Anies, ini dugaan saya seperti itu,” imbuh dia.
Selain itu, Gembong upacara hari kemerdekaan yang digagas oleh Pemprov tak dilaksanakan di Pulau Rekalamasi. Sebab menurutnya masih banyak tempat-tempat lainnya yang layak untuk dijadikan lokasi upacara.
“Kalo saran dari fraksi PDIP, karena peringatan 17 Agustus sangat sakral, maka idealnya adalah Pemprov mencari tempat yang memang layak utuk menyelanggarakan upaara yang bersifat sakral itu,” ujar Gembong.
Baca Juga: Ada Perbaikan Jembatan, Dishub DKI Tutup Jalan Kamal Raya pada 29 Juli
Sebelumnya Corporate Secretary PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Hani Sumarno mengatakan, awalnya ada dua opsi tempat untuk upacara HUT RI ke-74, yakni Pantai Maju dan Pantai Kita. Akhirnya, diputuskan untuk menyelenggarakannya di Pantai Maju atau Pulau D.
"Ada dua tempat sebelumnya, baru Selasa kemarin, diputuskan tempat di pantai Maju awalnya di pantai Kita," ujar Hani saat dihubungi 25 Juli 2019.
(Arief Setyadi )