Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Misteri Meninggalnya Paskibraka Tangsel, Ayahanda: Cukup Anak Saya Jadi Korban

Hambali , Jurnalis-Sabtu, 03 Agustus 2019 |19:31 WIB
Misteri Meninggalnya Paskibraka Tangsel, Ayahanda: Cukup Anak Saya Jadi Korban
Jenazah siswi paskibraka asal Tangsel, Aurel Qurrota Aini. (Foto: Hambali/Okezone)
A
A
A

Ia melanjutkan, latihan fisik yang cukup berat tidak tepat diterapkan bagi seorang siswi sekolah. Terlebih, tugas paskibraka yang paling penting adalah kedisiplinan dan kekompakan dalam baris-berbaris. Sehingga, Farid menganggap hal yang berlebihan penerapan olah fisik yang memberatkan bagi siswi paskibraka.

Baca juga: 200 Penari Soreng asal Magelang Dapat Kehormatan Tampil di Istana Negara 

"Ada hal-hal yang berlebihan, dalam artian bahwa di luar pelatih resmi dari TNI maupun Polri, jadi ada beberapa oknum purna-paskibraka, senior-seniornya mantan paskibraka, yang memberikan tambahan-tambahan pekerjaan, seperti mengisi diari tiap hari, kemudian adanya push-up dengan tangan terkepal bagi wanita yang sebenarnya sudah enggak boleh dilakukan, squat jump. Hal-hal ini yang mungkin menambah pressure psikologis anak," jelasnya.

Paskibraka Aurel Qurrota Aini. (Foto: Ist)

Lebih lanjut, pihak keluarga sendiri mengharapkan ada perubahan SOP dalam pelatihan calon paskibraka. Di antaranya adalah mengubah olah fisik yang ekstrem serta tugas-tugas lain. Dengan begitu, tidak ada lagi jatuhnya korban yang disebabkan beratnya beban fisik dan psikologis.

Baca juga: Sambut HUT Ke-74 RI, Jokowi : Kita Harus Pererat Persatuan dan Persaudaraan 

"Kami sudah klarifikasi dengan kepolisian. Harapan kami tidak ingin ada imbas lain, karena meninggalnya anak saya mengakibatkan sanksi hukum orang lain. Karena menurut saya, sudah cukup anak saya menjadi korban," tandasnya.

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement