Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hong Kong Menghadapi Krisis Terbesar Sejak Diserahkan Inggris pada 1997

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 07 Agustus 2019 |15:26 WIB
Hong Kong Menghadapi Krisis Terbesar Sejak Diserahkan Inggris pada 1997
Foto: Reuters.
A
A
A

HONG KONG – Hong Kong saat ini tengah menghadapi krisis terbesarnya sejak dikembalikan Inggris ke China pada 1997. Hal itu diungkapkan Pimpinan Kantor Hubungan Hong Kong dan Makau Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Zhang Xiaoming dalam sebuah pertemuan di Shenzhen pada Rabu.

"Krisis Hong Kong telah berlanjut selama 60 hari, dan semakin memburuk," kata Zhang, salah satu pejabat Cina paling senior yang mengawasi urusan Hong Kong sebagaimana dilansir Channel News Asia, Rabu (7/8/2019).

BACA JUGA: China Peringatkan Massa Pro-Demokrasi Jangan "Bermain Api"

"Kegiatan kekerasan semakin meningkat dan dampaknya terhadap masyarakat menyebar lebih luas. Dapat dikatakan bahwa Hong Kong sekarang menghadapi situasi yang paling parah sejak penyerahannya," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Hong Kong, daerah otonomi khusus Tiongkok, tengah menghadapi demonstrasi besar-besaran yang berujung dengan kekerasan dan kerusuhan dalam beberapa bulan terakhir. Demonstrasi tersebut bermula dari protes terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) ekstradisi yang memungkinkan tersangka dari Hong Kong untuk diadili di China daratan.

Namun, setelah RUU tersebut ditunda pada Juni, demonstrasi tidak juga berakhir dan berubah menjadi perlawanan langsung terhadap pemerintahan Hong Kong yang dipimpin oleh Carrie Lam, dan terhadap kewenangan China di sana.

Zhang telah menggelar sebuah forum yang mengikutsertakan delegasi dari Hong Kong ke dalam parlemen Tiongkok, Kongres Rakyat Nasional dan badan konsultatif utama China (CPPCC), untuk mendiskusikan krisis politik yang terjadi di teritorinya itu. Tetapi, tidak ada tokoh oposisi dan perwakilan demonstran yang diundang dalam delegasi tersebut.

BACA JUGA: Rilis Video Pasukan Anti Huru-hara, Komandan Militer China Siap Mempertahankan Hong Kong

China telah memperingatkan para demonstran untuk “tidak bermain api” agar tidak “binasa” menyusul protes dan kekerasan yang terus terjadi di Hong Kong.

Namun, sejauh ini tidak ada wacana untuk mengerahkan pasukan Tentara Rakyat China (PLA) yang memiliki garnisun di Hong Kong untuk memadamkan demonstrasi, dengan Zhang yang dikutip mengatakan bahwa Beijing tetap percaya pada pemerintah Hong Kong dan polisi setempat untuk mengendalikan situasi.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement