NEW JERSEY – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut situasi di Hong Kong sangat rumit.
"Saya harap ini berhasil dengan damai, tidak ada yang terluka, tidak ada yang terbunuh," katanya mengutip CNN, Rabu (14/8/2019).
Hong Kong sedang mengalami situasi di mana protes telah berlangsung selama lebih dari dua minggu.
Baca juga: 75 WNI Terdampak Penundaan Penerbangan Akibat Demonstrasi Massal Hong Kong
Baca juga: Situasi Memanas, Pemerintah Indonesia Umumkan Imbauan Perjalanan ke Hong Kong
Trump mengklaim mendapat informasi dari intelijen AS bahwa sedang memindahkan pasukannya ke perbatasan dengan Hong Kong. Ia menyerukan agar semu pihak tenang di tengah meningkatnya protes massa pro-demokrasi di Hong Kong.

Trump menyampaikan laporan intelijen dalam sebuah tweet ketika para pengunjuk rasa melumpuhkan bandara Hong Kong yang bertentangan dengan para pemimpin kota itu.
“Intelejen kami telah memberi tahu bahwa Pemerintah China memindahkan pasukan ke Perbatasan dengan Hong Kong. Semua orang harus tenang dan aman!” tulis Trump di Twiter.
Negara dan media sosial China sebelumnya telah menayangkan video pasukan keamanan berkumpul di kota Shenzen, yang berdekatan dengan Hong Kong.
The People’s Armed Police have been assembling in Shenzhen, a city bordering Hong Kong, in advance of apparent large-scale exercises, videos obtained by the Global Times have shown. https://t.co/3KgaXeHw3C pic.twitter.com/YXAORMay0W
— Global Times (@globaltimesnews) 12 Agustus 2019
The Global Times dan People's Daily memuat video berdurasi satu menit yang mengkompilasi klip-klip truk pengangkut personel militer dan kendaraan lapis baja.
Video itu juga memperlihatkan sekira belasan kendaraan lapis baja yang tampaknya melewati kota Guangzhou selatan.
Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times yang dikelola pemerintah, mengatakan di media sosial bahwa kehadiran militer adalah tanda bahwa jika situasi di Hong Kong tidak membaik, China akan turun tangan.
(Rachmat Fahzry)