Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menteri Milenial, Yuliandre Didukung Netizen

Fetra Hariandja , Jurnalis-Rabu, 14 Agustus 2019 |08:48 WIB
Menteri Milenial, Yuliandre Didukung <i>Netizen</i>
Yuliandre Darwis. (Instagram)
A
A
A

Menyikapi berbagai respons dan dukungan terhadap dirinya untuk jadi menteri, Yuliandre ketika dikonfirmasi awak media menyampaikan terima kasih dan apresiasi. Dia mengaku bahagia karena masih ada orang yang berpikir bahwa dia masih bisa bermanfaat bagi orang banyak.

"Mau jadi apa saja, bagi saya semuanya sama. Terpenting, apakah kita bisa bermanfaat bagi orang banyak. Maka, selalulah jadikan hidup ini punya value (nilai) bagi banyak orang dan bangsa ini," ungkap pria yang pernah menjadi Presiden Mahasiswa Universitas Padjadjaran ini, kemarin.

Media Baru yang Sehat

Terkait saat ini banyak "serangan" dari para pegiat media sosial terhadap lembaga KPI yang berencana mengawasi konten siaran seperti YouTube dan Netflix, Yuliandre mengatakan bahwa saat ini hal itu masih dalam kajian.

"Kebijakan yang dilahirkan nantinya tentu saja tidak akan merugikan orang atau pihak yang menyiarkan konten atau program siaran mendidik serta menginspirasi. Jadi, ini yang harus dipahami semua pihak. Tak ada niat sama sekali untuk mengekang siapa saja untuk berekspresi selagi itu dalam lingkup aturan atau menjunjung tinggi norma kita sebagai anak bangsa Indonesia yang berdaulat," ujarnya.

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

Sama halnya dengan media penyiaran televisi konvesional maupun berjaringan yang telah ada, pihaknya juga hanya akan memberikan peringatan dan sanksi terhadap konten-konten atau program siaran media baru yang tidak sehat atau bisa merusak mental masyarakat, seperti pornografi, pornoaksi, hiburan tak mendidik, tidak ramah anak, penyebar hoaks, teror serta permusuhan dan sebagainya.

"Saya hakkul yakin, siapapun di negeri ini bakal menolak konten-konten negatif semacam itu," katanya.

Yuliandre menambahkan, KPI tidak menutup mata bahwa banyak sekali konten atau program yang disiarkan media baru seperti YouTube yang justru memberikan edukasi dan menginspirasi orang-orang yang menyaksikannya. Nah, terhadap konten semacam itu KPI bahkan akan memberikan apresiasi atau reward.


Baca Juga : Ahok: Tak Ada Perjanjian untuk Saya Jadi Menteri Jokowi

"Jadi, kalau konten atau siarannya bagus dan bermanfaat seperti itu, justru KPI akan mengapresiasinya. Buktinya, kita baru saja memberikan award terhadap program siaran yang ramah anak. Sebelumnya ada juga apresiasi kita terhadap lembaga penyiaran yang menayangkan program dan siaran yang menginspirasi selama Ramadhan. Sebaliknya, sanksi juga telah banyak dilayangkan terhadap program siaran yang tidak sesuai aturan. Rekam jejak digitalnya bisa sama-sama dilihat di dunia maya, termasuk website KPI," ucapnya.


Baca Juga : Pengamat: Menteri Muda Harus Punya Pengalaman Politik & Ketatanegaraan

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement