Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Presiden Jokowi : Dunia Tidak Semata Sedang Berubah, tetapi Terdisrupsi

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Jum'at, 16 Agustus 2019 |10:55 WIB
Presiden Jokowi : Dunia Tidak Semata Sedang Berubah, tetapi Terdisrupsi
Presiden Jokowi sampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan DPR & DPD RI 2019 di Gedung Parlemen, Senayan, Jumat (16/8/2019). (Foto : Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Indonesia saat ini berada dalam dunia baru yang jauh berbeda dibandingkan era sebelumnya. Globalisasi terus mengalami pendalaman yang semakin dipermudah oleh revolusi industri jilid 4.

"Persaingan semakin tajam dan perang dagang semakin memanas. Antarnegara berebut investasi, antarnegara berebut teknologi, berebut pasar, dan berebut orang-orang pintar," kata Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan HUT ke-74 Tahun 2019 pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, Jumat (16/8/2019).

Jokowi menerangkan, saat ini antarnegara juga memperebutkan talenta-talenta hebat yang bisa membawa kemajuan bagi negaranya. Pasalnya, dunia tidak semata sedang berubah, tetapi sedang terdisrupsi.

"Di era disrupsi ini kemapanan bisa runtuh ketidakmungkinan bisa terjadi. Jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang. Tetapi, juga makin banyak jenis pekerjaan baru yang bermunculan," ujar Jokowi.

"Ada profesi yang hilang, tetapi juga ada profesi baru yang bermunculan," tambah dia.

Menurut dia, perubahan cepat tersebut juga membuat pola bisnis lama yang tiba-tiba usang dan muncul, hingga pola bisnis baru yang gemilang dan mengagumkan.

Presiden Jokowi pidato kenegaraan di Sidang MPR RI 2019 di Gedung Parlemen, Jumat (16/8/2019). (Dok Okezone)

"Ada keterampilan mapan yang tiba-tiba tidak relevan dan ada keterampilan baru yang meledak yang dibutuhkan," ujarnya.

Presiden Jokowi menambahkan, arus komunikasi dan interaksi yang semakin mudah dan terbuka harus dimanfaatkan dan sekaligus diwaspadai. Selain itu, pengetahuan dan pengalaman yang positif jauh lebih mudah diperoleh.

"Tetapi kemudahan arus komunikasi dan interaksi juga membawa ancaman-ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap adab sopan santun kita," kata dia.


Baca Juga : Jokowi: Indonesia Tak Akan Runtuh Bukan Hanya untuk 100 Tahun, tapi Selamanya!

Presiden Jokowi menerangkan, kemajuan zaman juga menjadi ancaman terhadap tradisi dan seni budaya, serta ancaman terhadap warisan kearifan-kearifan lokal bangsa Indonesia.

Seperti dalam bidang pertahanan-keamanan yang juga harus tanggap dan siap. Kemudian, bangsa Indonesia harus siap dalam menghadapi perang siber, intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

"Serta menghadapi ancaman kejahatan-kejahatan lainnya baik dari dalam maupun luar negeri yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita," tuturnya.


Baca Juga : Di Sidang Tahunan DPR & DPD, Jokowi: Keberhasilan Indonesia Karya Kita Bersama

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement