DI TENGAH memanasnya demonstrasi yang terjadi di Hong Kong dalam beberapa bulan terakhir, telah terjadi sejumlah aksi kekerasan, baik yang dilakukan oleh polisi terhadap demonstran mau pun sebaliknya.
Namun, salah satu insiden yang menelan korban dari kalangan warga sipil, bahkan warga asing pada Juli memunculkan dugaan akan adanya keterlibatan kelompok terorganisir lain dalam demonstrasi-demonstrasi yang terjadi, kelompok yang dikenal sebagai masyarakat triad.
Pada 21 Juli 2019, sekelompok orang bersenjata tongkat yang mengenakan kaus putih dan topeng melakukan penyerangan terhadap para penumpang kereta di peron stasiun MRT Yuen Long, Hong Kong. Sebanyak 45 orang terluka dalam serangan itu, dengan satu orang dalam keadaan kritis.

Foto: Reuters
Banyak pihak, termasuk dari kalangan pejabat dan politisi Hong Kong menuding triad berada di balik serangan tersebut. Tidak sedikit juga yang mengaitkan kelompok tersebut dengan pemerintah China, mengingat sebagian besar korban adalah orang-orang yang baru saja kembali dari demonstrasi menentang RUU anti-ekstradisi yang didorong Beijing di Hong Kong.
Menurut beberapa sumber yang dikutip Okezone, triad ternyata memiliki sejarah yang panjang dan keterlibatan dalam peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di China dan Hong Kong.
Bagi sebagian besar orang, triad identik dengan organisasi kejahatan yang terorganisir, walaupun ternyata hal itu tidak selalu benar. Sebagai sebuah kelompok, triad memiliki sejarah yang panjang di China, bahkan sebelum negara itu menjadi sebuah republik, dan juga memiliki peran dalam perkembangan Hong Kong.
BACA JUGA: Gerombolan Bersenjata Serang Stasiun Kereta Hong Kong, Lukai Puluhan Orang
Menurut Profesor T. Wing Lo dari departemen ilmu sosial dan perilaku Universitas Hong Kong, triad dibentuk pada abad ke-17 di China dan memiliki “doktrin patriotik yang kuat, menekankan pada nilai-nilai seperti kesetiaan, kebenaran, kerahasiaan dan persaudaraan”. Pada awal pembentukannya, kelompok itu bertujuan untuk menggulingkan Dinasti Qing yang berkuasa dan mengembalikan pemerintahan Dinasti Ming.
Masyarakat triad pada saat itu dikenal sebagai Masyarakat Surga dan Langit (Hung Mun, Tien Tei Wei) atau Masyarakat Tiga Serikat (San Ho Hui), yang merujuk pada tiga unsur: surga, bumi dan manusia.
Triad telah aktif sejak masa awal pendudukan Inggris di Hong Kong pada 1840-an, bahkan kata ‘triad’ yang saat ini digunakan untuk menyebut masyarakat itu pertama kali digunakan oleh otoritas Inggris pada masa kolonial Hong Kong, merujuk pada simbol segitiga yang digunakan di bendera dan panji-panji yang digunakan kelompok-kelompok rahasia tersebut.