Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang Fredianto Anthon Richard Korompis dalam laporannya menulis bahwa untuk aktivitas kegempaan guguran berjumlah 6 Amplitudo, 3-6 mm dengan durasi 53-60 detik. Untuk kegempaan Hembusan berjumlah 8 Amplitudo, 4-33 mm, dengan durasi 23-35 detik. Dan gempa tektonik Jauh berjumlah 3 Amplitudo, 7-20 mm, S-P 15-17 detik, dengan durasi 40-81 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.25-5 mm (dominan 1 mm).
Tingkat Aktivitas Gunung Karangetang Level III (Siaga). Masyarakat dan pengunjung/wisatawan direkomendasikan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua atau Kawah Utara dan Kawah Utama di selatan serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang.
Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiap siagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
"Saat ini warga yang dievakuasi dalam kondisi aman di tempat pengungsian sementara di Gereja Kinali," pungkas Mayor Chb Alex Juanda.
(Angkasa Yudhistira)