JAKARTA - Alokasi anggaran untuk pembuatan pin emas senilai Rp5,5 miliar bagi anggota DPR belakangan menuai polemik. Pengadaan pin tersebut dirasa membuang-buang anggaran.
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PPP, Arsul Sani menyarankan agar pin emas tersebut diberikan hanya kepada anggota DPR RI yang baru menjabat atau belum pernah. Menurutnya, para anggota DPR yang sudah pernah menjabat atau petahana tidak perlu lagi diberikan.
"Kalau kami di PPP agar ada efisiensi maka para anggota DPR yang petahana tidak usah diberikan kecuali telah hilang pin emasnya, tapi saya yakin rata-rata yang dipakai sehari hari itu tiruannya, tapi bagi anggota yang baru terpilih boleh lah ini kan kebanggaan sendiri buat mereka," kata Arsul di Hotel Bidakara, Senin (26/8/2019).
Baca juga: Tolak Pin Emas, Anggota Terpilih DPRD DKI: Anggarannya untuk Masyarakat
Arsul meminta polemik pembuatan pin emas anggota DPR untuk tidak di persoalkan. Pihaknya juga telah sepakat untuk tidak menerima pin emas tersebut khusus bagi anggota DPR yang sudah pernah mendapatkan itu.
"Saya kira ini engga usah kita perpanjang, saya dan teman-teman yang petahana sudah menyampaikan komitmen untuk tidak kita ambil itu," tukasnya.