Mantan Ketua Demokrat Kaltim itu menuturkan, Ibu Kota Negara baru tidak akan menggunakan air tanah seperti di Jakarta. Karena menggunakan air tanah akan berdampak negatif, yakni turunnya setiap tahun tanah di Jakarta hingga 4 cm.
“Ya sumber air baku kita ada sungai Mahakam, ada Sungai Wain, ada Waduk Manggar, ada Waduk Samboja, banyak untungnya di sini enggak ada air tanah. Kenapa itu jadi untung, karena kalau air tanah digunakan orang, kan seperti akan terjadi di Jakarta setiap tahun turun 4 cm kalau enggak salah hasil penelitian. Artinya kalau sampai 100 tahun itu 4 meter,” ucapnya.
Baca Juga: Gerindra Akui Adik Prabowo Punya Lahan 50 Ribu Hektare di Lokasi Ibu Kota Baru
(Fiddy Anggriawan )