Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kemendes PDTT Luncurkan Dokumen Pembelajaran Inovasi Desa

Kemendes PDTT Luncurkan Dokumen Pembelajaran Inovasi Desa
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo (Foto: Fadel Prayoga/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Untuk mengefektifkan perencanaan pembangunan desa, para perencana desa perlu mengembangkan wawasan yang inovatif. Salah satu caranya dengan belajar dari cerita suskes dan inovatif dari desa lainnya.

Tiga tahun terakir ini, Kementerian Desa PDTT masih melaksanakan Program Inovasi Desa (PID). Di mana melalui program ini, Kemendesa PDTT telah mendokumentasikan pengalaman inovasi desa lalu mendiseminasikannya melalui kegiatan Bursa Inovasi Desa (BID), sehingga pertukaran pengetahuan antardesa berjalan dan proses pembelajaran satu sama lain bekerja serta menghasilkan sistem perencanaan pembangunan yang efektif karena memiliki daya inovatif sebagaimana diharapkan.

“Seperti halnya negara-negara lainnya, Indonesia sedang giat memban¬gun. Saya berani menyatakan kalau pendekatan pembangunan berbeda karena kita memilih membangun dari pinggir, yaitu membangun Indo¬nesia dari desa. Selama empat tahun terakhir pemerintah secara konsisten meningkatakan jumlah dana desa,” ujar Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendesa PDTT, Taufik Madjid.

“Kinilah saat yang tepat bagi desa untuk menjalankan amanah dari rakyat tersebut. Kami, Kementerian Desa PDTT hanyalah mandataris yang bertugas mengawal, membimbing, mengawasi dan menfasilitasi bagaimana desa dalam melaksanakan amanah tersebut, yaitu mengelola dana desa menjadi energi pembangunan nasional yang mampu melahirkan kesejahteraan dan kemakmuran dari desa,” tambahnya.

Menurutnya, meski arus informasi bergerak sangat cepat karena dukungan teknologi 4.0, masih ada saja sebagian desa-desa yang minor informasi. Termasuk desa yang tak memiliki akses internet. Karenanya sumber informasi berupa buku (manual book) masih penting untuk diproduksi. Untuk itu pihaknya menyambut baik terbitnya dokumen pembelajaran inovasi desa ini sebagai media pembelajaran dan pertukaran pengetahuan dalam Bursa inovasi Desa 2019 yang akan berlangsung di semua kecamatan se-Indonesia.

“Karena kehadirannya dapat menjembatani ceruk anomali zaman internet. Ceruk anomali dimaksud yaitu tidak semua desa dapat menjangkau akses teknologi tersebut, sehingga tidak semua desa dapat secara cepat belajar menerapkan berbagai aturan dan pembelajaran tata kelola dana desa. Terlebih membelanjakan dana desa secara inovatif,” pungkasnya. (ADV)

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement