Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penggunaan Kalsium Oksida, Strategi Baru Teknologi Modifikasi Cuaca Atasi Asap Karhutla

Achmad Fardiansyah , Jurnalis-Selasa, 17 September 2019 |13:43 WIB
Penggunaan Kalsium Oksida, Strategi Baru Teknologi Modifikasi Cuaca Atasi Asap Karhutla
Modifikasi teknologi sebagai upaya hilangkan asap karhutla gunakan kalsium oksida atau kapur tohor aktif. (Foto : Dok BNPB)
A
A
A

JAKARTA – Kabut asap pekat dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jadi faktor yang menghambat proses penguapan sebagai syarat terbentuknya awan. Asap karhutla tertahan dan melayang di angkasa sehingga sinar matahari tidak tembus ke Bumi dan proses penguapan air terhambat.

Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangannya, Selasa (17/9/2019) menyampaikan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau potensi pertumbuhan awan memang masih sulit terjadi. Sedangkan upaya penyemaian garam (NaCl) sebagai syarat untuk membuat hujan buatan sendiri dibutuhkan awan yang mencapai minimal 80%.

Atas dasar tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan BMKG menerapkan modifikasi teknologi sebagai upaya menghilangkan asap karhutla menggunakan kalsium oksida atau kapur tohor aktif (CaO) yang bersifat eksotermis (bersifat mengeluarkan panas). Kapur tohor ditaburkan di gumpalan asap sehingga dapat mengurai partikel karhutla dan gas. Akibatnya asap hilang dan radiasi matahari bisa menembus ke permukaan Bumi.

Sebanyak 40 ton kapur tohor aktif disiagakan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, untuk ditaburkan di gumpalan asap guna mengurai kabut karhutla. (BNPB)

"Radiasi matahari terhalangi kabut asap, jadi awan susah terbentuk karena penguapan terhambat. Dengan kapur tohor aktif ini diharapkan konsentrasi asap berkurang, awan terbentuk, dan garam bisa ditebar untuk hujan buatan," ujar Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement