Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Riwayat Kota Tua Solo yang Terpencar di Beberapa Lokasi

Bramantyo , Jurnalis-Sabtu, 21 September 2019 |12:37 WIB
Riwayat Kota Tua Solo yang Terpencar di Beberapa Lokasi
Keraton Surakarta yang Merupakan Salah Satu Bangunan Tua di Kota Solo, Jawa Tengah (foto: Okezone/Bramantyo)
A
A
A

Senada dengan yang diutarakan Gusti Moeng, pengamat Arsitektur dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Dr. Eng Kusumaningdyah mengatakan, Kota Tua di Solo sangat berbeda dengan Jakarta atau pun Semarang.

"Dengan Semarang yang dekat saja misalnya, Kota Tuannya sangat berbeda. Kalau di Semarang, orang sudah pasti tahu di mana itu letak kota tuannya. Tapi kalau di Solo, orang masih bingung di mana kota tuanya berada," kata perempuan yang biasa disapa Ruly kepada Okezone.

Pengamat UNS Dr. Eng Kusumaningdyah Jelaskan Kota Tua di Solo yang Tersebar di Beberapa Titik (foto: Okezone/Bramantyo)	 

Kenapa demikian, Ruly menjelaskan, keberadaan Kota Tua di Solo ini letaknya menyebar. Dan hampir di seluruh wilayah. Menurut Ruly, keberadaan dua kerajaan di Solo, juga memiliki andil besar yang mendorong Kota Tua di Solo, baik dari sisi arsitektur maupun tata letak yang jauh lebih modern dibandingkan dengan daerah lainnya.

"Lihat saja sepanjang jalan Jenderal Sudirman, masih berdiri bangunan-bangunan kuno, seperti kantor BI, Benteng Vastenburg dan Pasar Gede. Di situlah segi tiga emasnya Solo sampai sekarang. Baik untuk perekonomian dan pemerintahan. Dari sisi penataan, segi tiga emas itupun sudah jauh modern dibandingkan daerah lainnya. Dari arsitekturnya, di daerah lain belum tersentuh arsitekut eropa, tapi di Solo, sentuhan arsitektur eropa sudah ada," terang Ruly.

Kota Tua di Solo Tersebar di Beberapa Titik (foto: Okezone/Bramantyo)	 

Bahkan dari penataan zona perekonomiannya, Solo lebih ungguh dari Kota lainnya. Di mana, daerah lainnya belum memikirkan tata letak zona perekonomian dan pemerintahan, namun di Solo, penataan itupun sudah dilakukan. Ini terlihat dari terhubungnya antara Keraton Kasunanan, Pura Mangkunegaran dan Benteng Vastenburg yang kala itu memang didirikan untuk memantau segala pergerakan dari Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegara.

"Kalau di daerah lain, seperti Semarang misalnya, Klauster Kota Tua kebanyakan dekat dengan Pelabuhan. Dan banyak dibangun gedung yang cukup besar untuk menarik masyarakat untuk datang, tapi kalau di Solo tidak. Di Solo, peran sungai Bengawan Solo dan Keraton yang mendominasi tidak terbentuknya Klaster Kota Tua. Karena mayoritas, masyarakat memilih tinggal di dekat sungai atau Kraton," ucap dia.

Kota Tua di Solo Tersebar di Beberapa Titik (foto: Okezone/Bramantyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement