Ia menjelaskan, pengungkapan kasus itu sendiri diketahui setelah pihaknya melakukan patroli siber. Mereka kemudian mengetahui group tersebut. Belakangan diketahui grup-grup tersebut memiliki member ratusan orang.
“Keseluruhan member hampir 200 lebih full anggota membernya," ungkapnya.
Para pelaku tambahnya, selain menyebar lewat WhatsApp story juga membagikan link ajakan untuk aksi tersebut melalui grup di media sosial berupa Facebook, Instagram dan Twitter.
"Seolah-olah di blast ke seluruh medsos Indonesia sehingga mudah sekali untuk memfollow anggota member,” tuturnya.