Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Antarnegara Berburu Kepala Sindikat Narkoba Terbesar di Asia

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Selasa, 15 Oktober 2019 |20:20 WIB
Polisi Antarnegara Berburu Kepala Sindikat Narkoba Terbesar di Asia
Petugas amankan anggota sindikat narkoba terbesar Asia-Pasifik. (Foto/Reuters)
A
A
A

BANGKOK – Satuan petugas keamanan dari sejumlah negara telah mengidentifikasi kepala sindikat narkoba Asia, yang teridentifikasi seorang warga negara Kanada kelahiran China, yang menurut polisi menghasilkan USD70 miliar (sekira Rp991 triliun) per tahun dari perdagangan narkoba Asia-Pasifik.

Menurut petugas kontra-narkotika dari empat negara serta dokumen penegakan hukum yang ditinjau oleh Reuters, pemimpin sindikat itu dicurigai bernama Tse Chi Lop (55). Ia seorang mantan narapidana yang sebelumnya tinggal di Toronto dan telah pindah ke Makau, Hong Kong dan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.

Namun pihak berwenang belum secara terbuka mengidentifikasi Tse sebagai bos kelompok perdagangan narkoba.

Baca juga: Bongkahan Kokain Tanpa Pemilik Banyak Ditemukan di Pesisir Filipina

Baca juga: Thailand Salurkan 4.500 Botol Ganja Medis ke Rumah Sakit

Sindikat yang Tse jalankan dikenal oleh para anggotanya sebagai "The Company (Perusahaan-red)." Penegak hukum juga menyebutnya sebagai "Sam Gor," atau Saudara Nomor Tiga dalam Bahasa Kanton.

Polisi Federal Australia (AFP), yang memimpin penyelidikan telah menyusun daftar anggota itu, dan mengidentifikasi Tse sebagai “pemimpin senior sindikat Sam Gor.”

Foto/Reuters

Kelompok itu, tulis daftar tersebut, telah terhubung dengan atau terlibat langsung dalam setidaknya 13 kasus ”perdagangan narkoba sejak Januari 2015. Daftar tersebut, yang ditinjau oleh Reuters, tidak memberikan perincian spesifik dari kasus-kasus tersebut.

Laporan dalam dokumen penegakan hukum Taiwan mengidentifikasi Tse sebagai "CEO Multinasional" dari sindikat Sam Gor.

Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) yang beredar di antara lembaga pemerintah daerah tahun ini mengatakan Tse "diyakini sebagai" pemimpin sindikat itu.

"Saudara Nomor Tiga adalah target nomor satu," kata seorang perwira AFP.

Reuters tidak dapat menghubungi Tse Chi Lop.

Menanggapi pertanyaan dari Reuters, AFP, DEA dan Biro Investigasi Kementerian Kehakiman Taiwan mengatakan mereka tidak akan mengomentari investigasi.

Menurut wawancara dengan penegak hukum regional dari delapan negara, serta peninjauan dokumen penegakan hukum, sindikat tersebut menghasilkan sejumlah besar metamfetamin (sabu-red) tingkat tinggi di Myanmar dan memperdagangkan narkoba ke negara-negara yang membentang dari Jepang ke Selandia Baru.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement