Para pengunjuk rasa melihat Iran sebagai kekuatan utama di belakang partai-partai politik Syiah Irak yang telah memegang kekuasaan negara itu Irak sejak invasi pimpinan-AS yang menjatuhkan Saddam Husein.
“Orang-orang Iran dan pihak-pihak yang berafiliasi dengan Iran merugikan kami. Kami tidak akan pernah membiarkan orang Iran tinggal di Kerbala. Kami tidak akan membiarkan antek-antek tinggal di Kerbala,” kata seorang pedemo.
"Tidak ada orang Iran yang tinggal di Kerbala atau di seluruh Irak," lanjutnya.
Sementara di Baghdad, ibu kota Irak para protes semakin bertambah dalam seminggu. Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah berkumpul di Baghdad menuntut perdana menteri untuk mundur
(fzy)